Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Mengapa Papua Jadi Tuan Rumah Diplomatic Tour 2018, ini Alasannya
Lampungpro.co, 21-Jul-2018

Lukman Hakim 1022

Share

#beritalampung #beritalampungterkini #beritaolahragalampung #beritapolitiklampung #beritaasiangames #beritalampungupdate #infolampungpro.com #lampungprodotcom #lampungwisata #beritapendidikan #infopendidikan #infokementrian #gubernurlampung

PAPUA (Lampungpro.com):�Perempuan Papua atau biasanya dikenal dengan Mama-Mama Papua memiliki andil besar dalam roda perekonomian daerah. Pertumbuhan usaha-usaha kecil dan mikro makin berkembang di kalangan Mama-Mama Papua, di antaranya, membuat kerajinan tangan khas Papua, seperti Noken, Lukis Kulit Kayu dan Anyam Khas Papua.

Berkaca dari kesuksesan tahun 2016 di Aceh, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri kembali menggelar Diplomatic Tour yang kali ini dilaksanakan di Raja Ampat dan Sorong, Papua.

Melalui kegiatan ini, pemerintah berharap dapat menginformasikan semua capaian pembangunan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di wilayah Indonesia bagian Timur.

"Ini komitmen pemerintah dan masyarakat Papua Barat yang seris melibatkan perempuan dan anak-anak dalam setiap aspek pembangunan," kata Menteri PPPA Yohana Yembise�di Sorong, Kamis (19/7/2018), dilansir Halallife (grup Lampungpro.com).

Kenapa Papua terpilih sebagai tempat pelaksanaan Diplomatic Tour? Yohana menyatakan Papua memiliki kekhususan dan keistimewaan dengan latar belakang nilai-nilai adat, budaya dan agama yang berakar kuat pada masyarakatnya.

Rangkaian kegiatan Diplomatic Tour 2018 akan berlangsung 19-21 Juli 2018, dimulai dengan dengar pendapat dengan Dewan Adat Papua (DAP) dan Welcome Dinner di hari pertama.�

Hari berikutnya, peserta akan mengunjungi�lokasi khusus yaitu SD Inpres 109 Kota Sorong dan SMP Negeri 1 Kota Sorong untuk melihat upaya perlindungan anak serta mengunjungi ke UPPA Polres Kota Sorong, untuk melihat upaya-upaya yang telah dilakukan dalam menangani persoalan perempuan dan anak.

Rangkaian kegiatan akan ditutup dengan mengunjungi Pulau Piaynemo dan Sauwandarek di Raja Ampat. Kurang lebih, sebanyak 36 Kedutaan Besar serta 3 organisasi internasional diantaranya UNHCR, UNICEF dan UN menjadi peserta dalam Diplomatic Tour 2018 ini. (**/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

4148


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved