Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Menteri Agama Dorong UIN Raden Intan Lampung Jadi Rumah Peradaban dan Cetak Cendekiawan Muslim Sejati
Lampungpro.co, 13-Sep-2025

Febri 23128

Share

Menteri Agama Saat Kunjungi UIN Raden Intan Lampung | Lampungpro.co/Dok UIN

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A, mengunjungi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, dalam sela-sela kunjungan kerjanya ke Lampung pada Jumat (12/9/2025).

Menteri Agama, Prof. Nasaruddin Umar mengatakan, peran perguruan tinggi keagamaan islam tidak sekadar mencetak ilmuwan, melainkan harus melahirkan cendekiawan muslim.

Dalam arahannya, Menteri Agama menyampaikan UIN Raden Intan Lampung tidak hanya bertugas melahirkan ilmuwan, melainkan harus mampu mencetak cendekiawan muslim. Ia menekankan adanya perbedaan antara ilmuwan, intelektual, dan cendekiawan.

"Ilmuwan atau scientist hanya terbatas pada penguasaan ilmu dan metodologi, namun belum tentu mengamalkan apa yang dipahami. Sementara intelektual tidak hanya memahami ilmu, tetapi juga mengamalkannya dalam kehidupan," kata Prof. Nasaruddin Umar.

Namun seorang cendekiawan memiliki derajat yang lebih tinggi karena selain memahami dan mengamalkan ilmu, ia juga mampu menghadirkan resonansi sosial di tengah masyarakat.

"Semua cendekiawan itu intelektual, tapi tidak semua intelektual itu cendekia, semua intelektual itu ilmuwan, tapi tidak semua ilmuwan itu intelektual. Maka itu, yang paling tinggi adalah cendekia, dia yang paham, mengamalkan, dan ada resonansinya dalam masyarakat, ini yang akan dicetak di UIN bukan hanya ilmuwan, bukan hanya intelektual, tapi cendekiawan muslim," ujar Prof. Nasaruddin Umar.

Menteri Agama turut menekankan, tanggung jawab UIN berbeda dengan kampus lain, di mana mahasiswa UIN tidak hanya dituntut mengerahkan konsentrasi pikiran atau concentration, tetapi juga kontemplasi batin atau contemplation.

"Ada ilmu yang ditemukan dengan konsentrasi, ada yang dengan kontemplasi, dan ada yang membutuhkan keduanya. Konsentrasi itu iqra, sementara kontemplasi adalah bismirabbik, sehingga integrasi keduanya akan melahirkan keilmuan yang utuh," jelas Nasaruddin Umar.

Prof. Nasaruddin juga menyinggung pentingnya Kurikulum Berbasis Cinta, sehingga ia mengingatkan formalitas belaka tidak akan membawa berkah, sementara ilmu yang lahir dari rasa dan keikhlasan akan mendarah daging.

Menteri Agama pun berharap, UIN Raden Intan Lampung dapat menjadi rumah peradaban seperti Baitul Hikmah yang dulu pernah menjadi episentrum keilmuan islam. Ada pun ciri-ciri keilmuan itu harus terintegrasi, jangan sampai UIN hanya melahirkan ahli ilmu tanpa arah, tapi harus melahirkan karya monumental yang lahir dari integrasi logika, rasa, dan spiritualitas.

Menteri Agama juga mengingatkan, menjadi guru tidaklah mudah, karena guru menurutnya adalah profesi suci yang membutuhkan ketulusan. Ia mencontohkan kisah Nabi Yusuf yang lebih memilih penjara daripada istana demi menjaga integritas.

Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta ini juga mendorong UIN Raden Intan Lampung agar mampu menjadi pusat keilmuan yang berpengaruh, meski berada di luar Jawa, sehingga bisa membangunnya dari Lampung, asal serius dan kompak. (***)

Editor : Febri Arianto

Berikan Komentar

Anonymous


Informasi yang sangat bermanfaat. thanks Unissula Universitas Islam

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Kenangan dan Kepergian

Bang Amiruddin Sormin namaya. Dari situlah, awal perkenalan kami,...

17128


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved