Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Mirip Gerhana Matahari, Saksikan Peristiwanya di Pontianak 21-23 Maret 2017
Lampungpro.co, 17-Feb-2017

1534

Share

Dia mencontohkan GMT yang dipuji di banyak negara karena promosinya yang menggoda. Lalu dibuat berbagai even di 12 kota yang dilintasi peristiwa GMT itu. Hasilnya, penginapan dan akses pesawat menuju ke lokasi 12 kota itu benar-benar penuh.

Hilfira menjelaskan, kulminasi matahari adalah Fenomena alam ketika Matahari tepat berada di garis khatulistiwa. Misteri alam dari gelaja alam tersebut adalah saat terjadi Kulminasi, posisi matahari akan tepat berada di atas kepala sehingga menghilangkan semua bayangan benda-benda dipermukaan bumi. Bahkan di jeda waktu tersebut, para pecinta astronomi akan menyaksikan bayangan tugu seperti lenyap beberapa saat diterpa sinar Matahari. Demikian juga dengan bayangan benda-benda lain di sekitar tugu.

Berdasarkan hasil pengukuran BPPT, posisi Tugu khatulistiwa saat ini berada pada 0 derajat, 0 menit dan 0 detik lintang, 109 derajat 20 menit, 0 detik bujur timur. Walaupun terjadi pergeseran 117 meter dari garis equator sebelumnya tetapi spot ini masih dinyatakan spot terbaik untuk melihat gejala bintang di pusat tata surya galaksi Bima Sakti.

Disamping dengan daya tarik kulminasi matahari, festival ini dimeriahkan dengan berbagai macam acara. Mulai dari festival seni, expo, festival makanan dan acara puncak yakni seremonial menyambut equinox. Memanfaatkan momen tersebut, pihak penyelenggara juga menjual paket destinasi lainya seperti menjelajahi sungai Kapuas yang menjadi sungai terpanjang di Indonesia. Atau mengunjungi Kampung Beting yang menjadi peradaban kota Pontianak di masa lalu yang masih dijaga kelestariannya hingga saat ini

Sekadar informasi, tidak semua negara di belahan dunia bisa menikmati misteri alam ini. Selain Indonesia ada empat negara lainnya yang berada di Afrika yang juga bisa menyaksikan keajaiban alam ini seperti negara Gabon, Zaire, Uganda, Kenya, dan Somalia. "Namun dari semua negara yang dilintasi oleh garis khatulistiwa, hanya Pontianak kota satu-satunya di dunia yang berada tepat dilintasi oleh garis Khatulistiwa yang menhasilkan rekaan gambar tanpa bayang-bayang yang sempurna," kata �Hilfira.

Selain dari saksi bisu keajaiban alam Kuliminasi matahari, tugu fenomenal icon Kota Pontianak ini juga menyimpan perjalana sejarah. Lewat satu ekspedisi internasional Belanda pada 1928, ahli geografi Den 31 Sten Maart pertama kalinya melebeli tempat ini sebagai titik/tonggak garis equator.Sejak Tugu pertama berbentuk tonggak dengan anak panah pada tahun 1928, tugu yang menjadi ikon kota Pontianak ini telah mengalami perubahan kurang lebih empat kali.

Menurut Badan Pusat Satatistik (BPS) kunjungan Wisatawan ke Kalimantan Barat pada September 2016 mencapai 2.877 kunjungan. Kunjungan Wisatawan ke Kalbar melalui dua jalur utama yaitu melalui pintu masuk Entikong dan pintu masuk bandara Supadio Kubu Raya. Kunjungan wisatawan melalui pintu masuk Entikong pada September 2016 sebanyak 2.148 orang sedangkan Sedangkan kunjungan yang masuk melalui pintu masuk Bandara Supadio pada Bulan September 2016 sebanyak 729 kunjungan.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Wisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuti, mengapresiasi kegiatan tersebut serta meminta tiga kegiatan pariwisata utama yang akan dimasukkan ke agenda nasional dan ditawarkan kepada wisatawan mancanegara, serta wisatawan nusantara.

Keterlibatan masyarakat memang diperlukan agar pariwisata di suatu daerah dapat berkelanjutan, sehingga akan memunculkan multiplier effect yang dirasakan langsung. Selain itu, perlu juga inovasi terutama dalam pengemasan paket wisata. "Selain itu mereka juga harus melakukan persiapan dan memanfaatkan momentum itu dengan mengadakan berbagai festival, sehingga menarik bagi ilmuwan, dan wisatawan," ujar Esthy.

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

4138


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved