Tabik puuunnn....
Ini bukan mau jumawa atau pamer taring. Tapi fakta memang demikian. Ketika bakal calon gubernur lain baru menggalang dukungan partai, Rahmat Mirzani Djausal sudah massif bergerak di akar rumput (grassroot), dengan mengumpulkan satu persatu pendukung dalam barisan para relawan.
Mirza, sapaan akrabnya, bukan hanya mengandalkan mesin partai. Dia langsung datang dan tatap muka dengan pemilihnya. Kini hampir 200 lebih relawan yang tiao hari bergerak menyebarkan ide dan gagasan anak muda yang ingin membawa Lampung Maju.
Akun media sosial pendukung, simpatisan, dan relawan tiap hari tak henti menayangkan sosok cagub Lampung pilihan presiden terpilih Prabowo Subianto itu. Mirza juga menjelma jadi media darling, dengan jumlah berita terbanyak dari kandidat lain.
Tak heran beragam survei dari waktu ke waktu selalu menempatkan Mirza di puncak popularitas dan elektabilitas. Bahkan kini muncul spekulasi bahwa Mirza bakal melawan kotak kosong di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 November 2024. Sehingga, wacananya adalah lebih baik gabung Mirza daripada habis waktu dan dana ngak karuan.
Di tengah moncernya eletabilitas Mirza, pertanyaan pun muncul. Mampukah Mirza menjadi gubernur Lampung.
Menjawab pertanyaan ini bukan dengan jawaban mampu atau tidak, tapi berdasarkan data dan fakta lapangan. Kemudian, silakan simpulkan mampu atau tidak.
Mirza adalah Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Lampung yang memenangkan Pemilu 2024 di Lampung di lima wilayah yakni Bandar Lampung, Lampung Selatan, Pesawaran, Tulang Bawang, dan Lampung Utara. Ini menjadi modal penting dan berharga bagi Mirza untuk jadi gubernur.
Dengan menjadi pemenang Pemilu 2024, lebih mudah bagi Mirza jadi gubernur daripada ketua partai. Mau bukti? Di Lampung ada gubernur yang juga ketua partai, tapi tak mampu memenangkan partainya di Pemilu 2024. Ini bukti jadi ketua partai itu bukan angel, tapi uaaangel.
Mengapa lebih mudah jadi gubernur? Ya, tentu lebih mudah karena gubernur itu dilengkapi tiga instrument yakni payung hukum yang bisa memaksa, anggaran, dan apparat. Jadi, lengkap senjata dan amunisinya untuk tempur
Lha, ketua partai dibekali apa? Payung hukum cuma aturan partai, tak ada aparat yang ada anggota, dan anggaran dari kantong sendiri. So, kalau seseorang bisa memenangkan partainya tanpa bekal tiga instrument itu, artinya lebih mudah baginya menjadi gubernur.
Kemampuan utama yang dibutuhkan dari seorang gubernur adalah mampu membentuk dan menggerakkan tim untuk mencapai visi misinya. Jebolan ketua partai akan menjadi gubernur yang tidak 'sumbu pendek' dan 'kuping tipis'. Dia lebih akomodatif ketimbang konfrontatif.
Lebih merangkul ketimbang memukul, lebih pakai kepala dingin daripada ngancem pecahin kepala orang. Lebih solutif, daripada mengancam mematikan rezeki orang. So, silakan simpulkan sendiri dan jangan golput.
Salam,
Amiruddin Sormin
Wartawan Utama
Berikan Komentar
Pasalnya, menurut catatan Nyonya Lee tak pernah dua kali...
22170
Lampung Selatan
1574
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia