Mabuk Perjalanan, Mabuk Saat Mudik, Mudik 2019, Mudik Lebaran, RSUD Abdul Moeloek, RSUDAM

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Bagi beberapa orang perjalanan darat atau perjalanan laut bisa memabukkan. Apalagi dengan rute jalan yang berkelak-kelok dengan jarak tempuh yang cukup jauh dan lama bisa membuat seseorang mabuk serta mual.

Menurut dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeluk (RSUDAM) Lampung, dr. Yusuf Aulia Rahman, Sp.PD menyebutkan mabuk dalam perjalanan disebabkan sensasi indra seseorang yang dalam perjalanan jauh karena ada perubahan angin serta perpindahan posisi sehingga mata terus bergerak. "Ada kesinkronan antara apa yang dilihat mata. Lalu kita duduk di dalam mobil membuat angin tidak ada jadi itu membuat beberapa orang menjadi mabuk," kata Yusuf saat dihubungi Lampungpro.com, Sabtu (1/6/2019).

Yusuf Aulia Rahman berpesan kepada para pemudik untuk tidak memaksakan diri apabila sudah lelah dan ngantuk agar tidak terjadi mabuk. "Mabuk dapat diatasi dengan membawa obat seperti chlorpromazine itu bisa mengurangi rasa mual namun efek sampingnya hampir selalu ngantuk berat. Bawa obat-obatan seperti minyak angin karena itu boleh digunakan untuk menghilangkan rasa pusing dan mual," pesan Yusuf.

Selain itu, alumnus kedokteran Universitas Indonesia ini juga menyarankan kepada para pemudik yang sering mabuk, mual dan sejenisnya untuk memperbanyak makan sayuran dan buah-buahan. "Saat sahur banyakin makan sayur dan buah-buahan. Sebisa mungkin hindari makanan yang berlemak karena transit lemak di lambung lama jadi yang akan keluar banyak. Minum jahe juga penting karena itu obat mabuk paling mujarab," ujar dokter Yusuf.

Sementara ditanya terkait menempelkan koyo di pusar untuk menghindari mabuk. Dokter Yusuf menyebut hal itu tidak berpengaruh untuk mengatasi mabuk saat perjalanan karena tidak ada hubungannya antara pusar dengan mual. (FEBRI/PRO3)