Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Musim Tuhuk Tiba, Ikan Blue Marlin Jadi Buruan Favorit Nelayan Krui Pesisir Barat
Lampungpro.co, 08-Jun-2025

Amiruddin Sormin 362

Share

Ikan blue marlin hasil tangkapan nelayan di Pesisir Barat. LAMPUNGPRO.CO

KRUI (Lampungpro.co): Musim tangkap ikan Blue Marlin atau yang dikenal warga Pesisir Barat Lampung dengan sebutan “Tuhuk”, kembali tiba dan menjadi primadona nelayan. Ikan ini kerap muncul dalam jumlah melimpah di perairan lepas Dermaga Kuala Stabas, Krui, setiap Maret hingga Juni.

Tuhuk merupakan ikan laut dalam dari keluarga Istiophoridae, dikenal dengan moncong panjang menyerupai tombak dan sirip punggung mirip layar. Ikan ini bisa tumbuh hingga bobot 150 kilogram per ekor.

Nelayan lokal mengaku bisa menangkap tiga hingga empat ekor dalam sekali melaut saat musim sedang bagus. Biasanya mereka berangkat siang hari dan membutuhkan waktu dua jam perjalanan menuju titik tangkap di laut lepas.

“Kalau musimnya pas, sehari bisa dapat tiga sampai empat ekor,” kata Zahlo (57), nelayan Kuala Stabas yang telah puluhan tahun menggantungkan hidup dari laut. Ia menyampaikan hal itu saat ditemui di tepi dermaga pada Minggu (8/6/2025).

Tuhuk bukan hanya jadi andalan tangkapan, tapi juga jadi bahan utama kuliner khas daerah. Ikan ini kerap diolah menjadi pempek, sate ikan, pindang, hingga gulai taboh yang hadir dalam hajatan besar atau hari raya.

“Kalau resepsi pernikahan, orang sini lebih senang masak gulai taboh pakai ikan tuhuk dibanding rendang,” ujar Zahlo. Ia menilai cita rasanya lebih pas di lidah masyarakat Krui.

Harga ikan tuhuk di pasar tradisional Krui dijual antara Rp45 ribu hingga Rp80 ribu per kilogram. Pengunjung juga bisa membelinya langsung dari nelayan yang baru pulang melaut.

“Ikan ini cepat habis karena banyak wisatawan mencarinya, terutama saat musim ombak besar seperti sekarang,” lanjut Zahlo. Momen ini bertepatan dengan maraknya wisatawan yang hadir untuk ajang kejuaraan selancar.

Pesisir Barat kini tengah bersiap menjadi tuan rumah kejuaraan dunia World Surf League (WSL) Krui Pro 2025. Ajang internasional ini akan diikuti oleh 302 peselancar dari 17 negara pada 10–17 Juni 2025.

Kehadiran ratusan peserta dan wisatawan dinilai membawa dampak positif bagi nelayan serta pelaku UMKM kuliner. Warung-warung makan lokal mulai ramai, dan permintaan terhadap ikan tuhuk meningkat tajam.

“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut tiap tahun,” tutup Zahlo. Ia optimistis sektor perikanan dan kuliner lokal akan makin tumbuh jika event pariwisata rutin digelar.

Jika Anda singgah ke Krui, sempatkan mencicipi sajian khas berbahan dasar ikan tuhuk di warung sekitar dermaga. Rasa gurih dan lembutnya dijamin memanjakan lidah, sembari menikmati panorama laut Pesisir Barat. (***)

Editor Amiruddin Sormin

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Begini Gaya Komunikasi Publik Bapak Aing Dedi...

Singkatnya, KDM menampilkan citra bukan pencitraan. Jadi, perkuat tim...

1044


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved