JAKARTA (Lampungpro.com) : Para kader Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) membacakan deklarasi antihoax, fitnah dan gibah saat peringatan Harlah Muslimat NU ke-73 di Stadion GBK, Senayan. Dalam harlah tersebut, sekitar 100 ribu kader Muslimat NU berdiri dan membacakan deklarasi antihoax, fitnah dan gibah.

Berikut isi deklarasi tersebut:

Dengan rahmat Allah yang Maha Kuas, kami warga Muslimat NU berikrar:
1. Menolak hoax, fitnah dan gibah yang dapat memicu perselisihan dan perpecahan bangsa.
2. Tidak akan membuat dan menyebarkan berita bohong, ujaran kebencian, fitnah dan gibah.
3. Membudayakan menyaring sebelum menyebar informasi yang diterima.
4. Berfikir positif untuk menguatkan ukhuwah dan persatuan bangsa.

Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, terkait dengan deklarasi antihoax, fitnah dan gibah itu, hal itu sengaja dilakukan agar menyadarkan masyarakat terutama kader Muslimat NU akan dampak dari hal tersebut. Kalau antihoax anti-ujaran kebencian itu kan sanksinya di UU ITE. Tapi kalau ditambah lagi antifitnah antigibah, gibah itu bergunjing. Itu artinya ada sanksi yang bersifat spiritual.

"Oleh karena itu kami berharap kita semuanya membangun diri secara produktif, pola pikir kita juga, pola pikir konstruktif dan pola pikir positif. Saya rasa itu akan menjadi bagian dari fondasi untuk menjadi bangsa yang besar, kokoh, kuat dan berkemajuan," kata dia.(**/PRO4)