Berita Lampung, Portal Berita Politik Lampung, Portal Berita Olahraga Lampung, Portal Berita Pertanian Lampung, Berita Lampung Terbaru, Berita Asian Games, Berita Pariwisata Terkini, Portal Berita Kuliner, Web Berita Daerah Lampung Ter-Update, Portal Berita Kriminal Lampung

JAKARTA (Lampungpro.com): Sebagian muslimah berhijab mengungkapkan pengalamannya di hari hijab sedunia atau World Hijab Day yang diperingati, 1 Februari. Salah seorang muslimah berniqab yang menetap di New York City bernama Sahar Quesada membagikan pengalamannya.

Wanita asal Spanyol itu terlahir sebagai umat kristiani dan muallaf sejak 17 tahun lalu. Menjadi seorang muslimah berawal karena dirinya tertarik pada ajaran-ajaran Islam. Dia mencari tahu informasi tentang Islam lewat buku, media, dan televisi.

Alhamdulillah itu membuatku menjadi nyaman sebagai muslim dan akhirnya memutuskan berhijab, ujar Sahar saat talkshow dengan video conference memperingati World Hijab Day di @america, Pacific Place, Jakarta, Kamis (1/2/2018).

Namun, keputusannya tersebut sempat tidak diterima oleh keluarga Sahar. Ibunya merasa tak mengenali anaknya sendiri karena penampilan hijabnya. Dia adalah anak perempuan tertua dan dalam budaya Spanyol harus menjadi contoh.

Lalu, wanita yang berprofesi sebaga guru olahraga itu menjelaskan bahwa Islam bukan budaya. Awalnya, sulit untuk menerima tapi akhirnya mereka bisa menerima dirinya karena sudah kewajiban muslimah itu berhijab.

Sahar juga beruntung meski tinggal di negara minoritas Muslim tetapi tidak pernah merasakan adanya diskriminasi terhadap dirinya. Sebab, dia bisa merangkul banyak orang dengan bahasa yang santun. Apalagi, dia juga bisa banyak Bahasa asing. Ada keunggulan bisa menguasai banyak bahasa asing, karena dengan begitu bisa mengedukasi mereka untuk mengerti dan memahami tentang muslim, kata dia. (**/PPRO2)