Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Opini : Menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar Dalam Pergaulan, Siapa Takut
Lampungpro.co, 12-Oct-2022

Sandy 4327

Share

Guru Bahasa Indonesia SMA N 1 Kalianda, Henny Pratiwi, M. Pd., | Lampungpro.co/Ist

Oleh : Henny Pratiwi, M. Pd., Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Kalianda, Lampung Selatan

LAMPUNGPRO.CO : Kamu nanyeaa rambut akyu model apa? Affh iyyh? Mager, Gamon, Bucin, dan sebagainya merupakan sebagian kecil dari penggunaan bahasa gaul dikalangan anak muda zaman sekarang. Maraknya penggunaan bahasa gaul ini tidak terlepas dari penggunaan media sosial yang semakin meluas yang bahkan meliputi semua kalangan usia.

Jika diingat-ingat berapa tahun silam kalangan anak muda Indonesia akrab dengan kosakata gaul capekdehh atau kata prikitieww. Kemudian bermunculan pula singkatan-singkatan gaul seperti baper (terbawa perasaan), bucin (budak cinta), gercep (gerak cepat), dan lain-lain. 

Hal ini menjadi semakin akrab di telinga kita manakala pemakaian kata-kata tersebut telah memasuki berbagai ranah bahkan di sekolah atau tempat formal lainnya. Meskipun pemakaian kata-kata tersebut dianggap sebagai salah satu bahan candaan ataupun bahan komunikasi efektif yang mempererat hubungan satu orang dengan orang lainnya, namun seringkali kita tidak menyadari bahwa hal ini menjadi salah satu penyebab mulai tergerusnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar terutama saat berada dalam lingkungan pergaulan. 

Hal lain yang perlu diingat adalah bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa yang sudah selayaknya dipergunakan secara luas dan dilestarikan pemakaiannya. Tidak selamanya keren atau gaul itu hanya dilihat dari seberapa hebat dia menguasai dan menggunakan bahasa gaul tersebut.

Tapi, penilaian terhadap orang tetap bergantung pada tingkah laku terutama misalnya saat kita bertemu dan mengobrol dengan orang yang usianya jauh lebih tua daripada kita. Bagaimana cara kita memilih diksi yang tepat, bahasa yang mudah dipahami, dan berkonotasi baik untuk pendengarnya.

Oleh karena itu, sudah selayaknya kita sebagainya masyarakat Indonesia yang sudah memiliki bahasa sendiri, bahasa yang memiliki dan menjunjung nilai-nilai kesantunan yang baik menggunakan bahasa Indonesia tersebut dengan sebaik-baiknya, termasuk dalam dunia pergaulan. Boleh-boleh saja menggunakan bahasa gaul atau bahasa yang sedang tren saat ini namun jangan sampai kebablasan apalagi jika bahasa atau kosakata tersebut memiliki konotasi yang tidak baik. (***) 

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1275


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved