BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Ketua Dekranasda Lampung, Purnama Wulan Sari Mirza menegaskan gelaran Kriya Jemari Tahun 2025, sebagai esensi wastra Lampung khususnya tapis, yang merupakan hasil perpaduan harmonis antara nilai-nilai luhur tradisi warisan leluhur, dan sentuhan kreativitas dari generasi masa kini.
Menurutnya, setiap helai tapis, setiap sulaman, dan setiap anyaman dari perajin, dapat melahirkan perpaduan leluhur yang dibarengi dengan kreativitas generasi masa kini.
"Pameran Kriya Jemari ini, merupakan transformasi dari gelaran Lampung Craft sebelumnya, dengan tujuan utama untuk menanamkan dan membangkitkan semangat generasi muda dalam melestarikan budaya lokal," kata Purnama Wulan Sari Mirza.
Ketua Dekranasda Lampung juga turut mengapresiasi kehadiran Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, yang dinilai sebagai bentuk dukungan besar bagi Dekranasda dan Budaya Lampung.
Wulan Mirza juga mengapresiasi Menteri Fadli Zon yang berkenan mengenakan langsung Peci Maduaro dari Tulang Bawang dan Wastra dari Pesawaran.
Sementara itu, Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon mengungkapkan, pihaknya turut menekankan pentingnya penyelenggaraan pameran sebagai sarana promosi budaya.
Terkait relevansi tema Kriya Jemari Tahun 2025 "Merajut Tradisi, Menenun Inovasi" menurutnya, pemajuan kebudayaan tidak cukup hanya dengan melindungi tradisi, tetapi harus diperluas melalui pemanfaatan dan pengembangan yang visioner.
"Budaya tidak boleh kita anggap sebagai beban, juga bukan sekadar identitas, tapi budaya harus dijadikan aset nasional, yang mampu menciptakan Cultural and Creative Industry (CCI)," ungkap Fadli Zon.
Fadli Zon turut mencontohkan kekayaan Wastra Lampung yang mencakup motif, teknik, dan ragam yang luar biasa, sebagai modal penting untuk inovasi fesyen dan ekonomi kreatif, didukung oleh kreativitas generasi Milenial dan Gen Z.
Menteri Fadli Zon juga mengingatkan, upaya memajukan kebudayaan adalah tugas kolektif seluruh komponen bangsa. Hal ini sesuai dengan amanat konstitusi, yaitu Pasal 32 Ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945, di mana negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat, dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.
Menteri Kebudayaan berkomitmen untuk memperjuangkan Tapis Lampung bersama dengan Wastra sejenis lainnya seperti Tenun, Songket, dan Ikat, agar dapat diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia oleh Unesco, menyusul jejak Batik yang telah diakui pada tahun 2009. Upaya ini akan dilakukan melalui skema Joint Nomination atau Extension List di UNESCO.
Ada pun rangkaian acara pada hari kedua gelaran Kriya Jemari Tahun 2025 meliputi Parade Wastra yang diperagakan oleh masing-masing Ketua Dekranasda dari 15 Kabupaten/Kota se-Lampung, Parade Karya "JK Style" dari IAD Lampung dan malam Grand Final Pemilihan Putra-Putri Wastra Provinsi Lampung Tahun 2025 yang diikuti oleh para pelajar dari tingkat SMA/SMK dan Universitas se-Provinsi Lampung.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Dekranasda Lampung Purnama Wulan Sari Mirza, Wakil Gubernur Jihan Nurlela dan Ketua DWP Lampung Agnesia Bulan Marindo turut tampil memperagakan Busana Wastra Lampung. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
150
22-Nov-2025
158
22-Nov-2025
195
22-Nov-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia