BANDUNG (Lampungpro.com): Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjelaskan, menjelang Pemilu tahun 2019 perlu diwaspadai bentuk paham-paham kekecewaan di antaranya radikalisme, ekstrimisme dan komunisme. Hal itu mudah ditunggangi, baik dari dalam maupun luar negeri, Minggu (26/8/2018).
Disamping itu tambahnya, media komunikasi dan pemberitaan menjadi alat yang ampuh khususnya media sosial untuk menciptakan rasa kebencian di antara anak bangsa, mengadu domba TNI-Polri, memprovokasi, dan memecah-belah masyarakat.
"Kita sering mendengar berita bohong yang selalu diplintir dan semuanya mengarah pada tujuan-tujuan tertentu," ujar panglima TNI di Bandung.
Oleh karenanya, ia meminta seluruh masyarakat untuk waspada dengan pemberitaan yang tidak benar (hoax). Sebab jika telah terpengaruh dengan berita tersebut justru akan melemahkan bangsa sendiri.
Menurutnya, ada sejumlah kerawanan pada Pemilu 2019 yang harus dijaga oleh TNI-Polri yakni pada tahap masa tenang di antaranya, penyebaran isu hoax, money politik, intimidasi, dan perusakan logistik. Bahkan hingga tahap pemungutan suara.
Untuk itu, dengan pengalaman Pilkada serentak 2018, TNI-Polri sudah mempersiapkan diri, apabila ada hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan mengerahkan personel sampai dengan dua pertiga dari kekuatan Polri dan kekuatan itu akan digelar di wilayah-wilayah yang memang dianggap rawan, termasuk berbagai macam Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) dari ketiga matra. "Jumlah personel yang disiagakan, tentunya disesuaikan," kata dia.
Tidak hanya itu, TNI juga selalu berkoordinasi dengan Polri tentang rencana pengamanan sesuai dengan pentahapan dimulai dari tahap pendaftaran dan penetapan calon masa kampanye, distribusi logistik sampai dengan masa pengambilan.
Selain mendampingi anggota Kepolisian di TPS-TPS dalam hal pengamanan Pemilu 2019 nantinya, TNI juga bakal membantu mendistribusikan surat suara ke wilayah-wilayah terpencil dan sulit dijangkau. Karenanya sejumlah operasi bakal dilakukan, untuk menangkal dan mencegah pihak-pihak asing yang berusaha menggagalkan pelaksanaan Pemilu. "TNI juga akan menggelar 51 operasi, terdiri dari 4 OMP dan 47 OMSP seluruh wilayah Indonesia," kata dia. (***/PRO3)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1286
Lampung Selatan
3983
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia