Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Panitia Musyawarah Nasional Sastra Indonesia 2 Inkonsisten, Sastrawan Kecewa
Lampungpro.co, 12-Jul-2017

Lukman Hakim 5327

Share

JAKARTA (Lampungpro.com): Panitia Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia (Munsi) 2 dinilai inkonsisten. Sejumlah sastrawan yang lolos seleksi karya (buku sastra) memboikot dengan tidak hadir. Munsi 2 yang ditaja Pusat Pembinaan, Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbubud) RI akan digelar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, 18-20 Juli 2017.

Ketidakkonsisten panitia adalah tak adanya biaya transportasi peserta dari daerah masing-masing ke tempat acara. Padahal, pengumuman awal bahwa peserta yang lolos seleksi kurator melalui karya buku akan didanai transportasi ke Jakarta. Sejumlah sastrawan yang diundang menyatakan tidak akan hadir. Semetara lainnya tetap hadir meski harus menggadai atau menjual barang berharganya.

Sementara itu, Isbedy Stiawan ZS, Sosiawan Leak, Tjahjono Widarmanto, Iyut Fitra, Suyadi Saan, Darman Moenir, Marhalim Zaini, dan lain-lain menempuh jalur membuat petisi yang akan ditujukan kepada Kemendikbud RI dan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (dh Pusat Bahasa).

Berikut pernyataan Dadang: Dalam pengumuman awal yang mereka publikasikan, mereka menjanjikan akan menanggung biaya transportasi dari daerah asal peserta hingga lokasi acara serta akomodasi selama musyawarah berlangsung.

Janji itulah, saya kira, yang menyebabkan banyak sastrawan mengirim beberapa eksemplar buku untuk mengikuti seleksi acara tersebut. Kenyataannya, bersamaan dengan pengumuman siapa saja yang lolos seleksi, panitia juga menyebutkan bahwa mereka tidak menanggung biaya transportasi peserta dan hanya bisa membantu dengan cara mengirim surat rekomendasi ke beberapa instansi di daerah untuk mempermudah pengajuan proposal.

Surat rekomendasi itu memang dikirim. Di Jawa Timur sendiri, surat itu tiba menjelang liburan lebaran. Beberapa kawan yang mencoba menembusi surat itu dipingpong ke sana ke mari sebelum kemarin mendapatkan keputusan bahwa bantuan itu tidak dapat dicairkan karena waktu yang terlalu mepet. Saya tidak hendak mempersoalkan dana yang tidak cair itu, melainkan keseriusan panitian musyawarah. (**/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1735


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved