KALIANDA (Lampungpro.com): Wakapolda Lampung Brigjen Teddy Minahasa Putra menyebutkan dari 3.095 tempat pemungutan suara (TPS) ada sembilan yang masuk kategori rawan yakni delapan di Pulau Sebesi dan satu di Pulau Rimau. Pada Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 17 April 2019, di Lampung Selatan terdapat 759 ribu pemilih.
Terkait pengamanan, Polda Lampung menerjunkan 639 personil. "Aparat keamanan saja tidak akan sanggup mengawalnya tanpa peran masyarakat. Kami sangat berharap partisispasi masyarakat khususnya di Lampung Selatan untuk bersama sama mewujudkan pemilu aman, damai, dan sejuk," ujar Brigjen Teddy Minahasa pada talk show di Lampung Selatan bertema 'Mengawal pemilu 2019 aman, damai dan sejuk' Kamis (28/3/2019).
Hadir sebagai narasumber, Ketua KPU Provinsi Lampung Nanang Trenggono, Dirkrimsus Polda Lampung Kombes Pol. Subakti, dan Pengamat Politik Dedi Darmawan. Pada kesempatan itu, Wakapolda mengatakan Pemilu merupakan hajat politik dan demokrasi bangsa Indonesia yang bukan hanya urusan penyelenggara Pemilu.
Sedangkan Nanang Trenggono mengatakan, KPU Lampung bertugas mengawal Pemilu dengan mengantisipasi dari teknis penyelanggaraan. Misalnya teknis pengiriman kotak suara dari TPS yang terletak di area terjauh, seperti di kepulauan dan perairan.
Pihaknya berkoordinasi dengan Polairud dan melibatkan masyarakat untuk mengangkut kotak suara sesuai SOP dan memberikan pelayanan maksimal dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat untuk menuju TPS terdekat. Terkait target partisipasi masyarakat dari KPU RI sebesar 77,5%, kata Nanang, pihaknya terus mencoba memompa partisipasi masyarakat dengan sosialisasi di kecamatan dengan program grebek pasar setiap minggu.
Sementara Diskrimsus Polda Lampung, Kombes Pol. Subakti, mengatakan, Polda Lampung sangat atensi dalam mengamankan Pemilu 2019. Menurutnya, untuk Lampung masyarakatnya sangat mendukung dalam menjaga kondisi kondusif. "Kami terus menghimbau masyarakat untuk ikut berperan menciptakan suasana kamtimbas yang aman," ujar Kombes Pol. Subakti
Di tempat yang sama, Dedi Darmawan, mengungkapkan sejauh ini ada progres yang baik dari kepolisian dengan sistem antisipasi seperti kegiatan dialog ini untuk mereduksi peluang kondisi yang tidak diinginkan. Menurutnya, setiap Pemilu digelar selalu ada isu yang mencuat dan membuat suasana menghangat, namun hal itu selalu mencair setelah Pemilu usai.
Jika melihat�isu yang berkembang di media sosial sepertinya Indonesia akan terbelah. Padahal kenyataannya di masyarakat semua dalam keadaan damai. Untuk itu masyarakat diimbau agar selalu melakukan cross chek mengenai informasi yang didapat, karena semakin dekat dengan hari H semakin kencang isu beredar. "Masyarakat jangan sampai terbawa isu menyesatkan, jangan langsung menelan mentah-mentah informasi dan menyebarkannya," kata Dedi Darmawan.
Menurut tokoh adat Lampung Selatan, Pangeran Sampoerna Jaya, budaya masyarakat Lamsel yang tidak pernah lepas dari rasa musyawarah dan mufakat. Ini membuatnya yakin seluruh elemen di Lamsel selalu siap mengawal dan mewujudkan pemilu 2019 yang aman, damai dan sejuk. "Besar harapan kami, mari kita bersinergi, TNI, Polri, Pemkab, dan masyarakat untuk menuju Pemilu 2019 yang damai," kata Pangeran Sampoerna Jaya. (PRO1)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4143
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia