Pemkot Bandar Lampung Saat Menyalurkan Bantuan Beras ke Warga Terdampak Banjir | Ist/Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung, menyalurkan bantuan 107,6 ton beras kepada warga yang terdampak dan menjadi korban banjir disejumlah wilayah di Bandar Lampung.

Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana mengatakan, bantuan tersebut diberikan untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana banjir.

"Beras bantuan sudah dibagikan sejak kemarin, pembagian dilakukan oleh para camat dan lurah sebagai bentuk kepedulian terhadap warga yang terkena bencana," kata Eva Dwiana dalam keterangannya, Kamis (27/2/2025).

Selain beras, Pemkot Bandar Lampung juga telah menyalurkan berbagai bantuan lainnya kepada warga yang menjadi korban banjir seperti makanan siap saji, mie instan, air mineral, hingga obat-obatan sejak hari pertama banjir.

"Sejak awal bencana, kami langsung bergerak dengan memberikan nasi, mie instan, air mineral, hingga obat-obatan kepada warga yang terdampak," ujar Eva Dwiana.

Sementara itu, Kepala BPBD Bandar Lampung, Wakhidi mengungkapkan, total beras yang disiapkan untuk bantuan para korban banjir mencapai 107,6 ton. Jumlah tersebut semuanya telah disalurkan di 16 kecamatan di Bandar Lampung yang terdampak banjir.

"Jadi kami bagikan setiap rumah itu menerima 10 Kg beras. Beras ini sudah kami distribusikan ke camat-camat, untuk segera dibagikan kepada warga yang membutuhkan," ungkap Wakhidi.

Terpisah, salah satu warga penerima bantuan bernama Sujuki, yang tinggal di Kelurahan Pematang Wangi, Tanjung Senang turut berterimakasih atas kepedulian Pemkot Bandar Lampung terhadap korban banjir.

"Terima kasih Wali Kota Bandar Lampung, karena sejak hari pertama banjir kemarin, sudah peduli dan terus menyalurkan bantuan. Kami sangat terbantu dengan adanya bantuan ini," ujar Sujuki.

Pemkot Bandar Lampung terus berkomitmen untuk memastikan kebutuhan dasar para korban bencana banjir tercukupi, hingga memberikan bantuan yang diperlukan agar mereka bisa segera bangkit dari musibah tersebut. (***)

Editor : Febri Arianto