Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Pendidikan Kedinasan Diharapkan Lebih Humanis
Lampungpro.co, 03-Feb-2017

Lukman Hakim 1446

Share

Ia mengatakan langkah tersebut harus dimulai saat ini setelah ada peristiwa seorang taruna pelayaran tewas akibat kekerasan seniornya di Jakarta Utara, beberapa waktu lalu. Di sela kunjungannya ke Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) di Kota Madiun, Jawa Timur, Budi Karya mengatakan jam pelajaran di dalam kelas telah ditambah dua jam per hari untuk menambah kemampuan berbahasa Inggris dan meningkatkan kompetensi lainnya.

Dengan begitu, kata dia, peluang terjadi kekerasan juga berkurang karena waktu belajar ditambah dua jam per hari. Dia juga menambahkan kegiatan ekstrakurikuler juga akan ditambah dan tidak hanya drum band dan pedang pora.�Kegiatan yang bisa ditambah adalah kesenian, forum berbahasa Inggris dan aneka diskusi, tuturnya. "Nanti juga akan dilombakan. Misalnya, lomba berbahasa Inggris," ucap Budi Karya.

Ia mengatakan untuk mendapatkan posisi kegiatan ekstrakurikuler tidak lagi ditentukan oleh para taruna, tapi oleh para pembina dan instruktur. Selain itu, waktu studi para taruna juga akan diubah menjadi semester 1-4 akan belajar penuh di dalam kampus.

Kemudian, semester 5-6 menjalani praktik lapangan, sedangkan semester 7-8 akan diterapkan pola pembelajaran�e-learning. Saat semester 7-8 taruna akan bekerja di instansi lain, namun tetap sebagai belajar dengan sistem�e-learning. "Kita kembangkan�e-learning.�Semester 7-8 bisa kerja sambil belajar. Mereka dapat penghasilan juga," ujarnya.

Budi meyakini taruna senior tidak lagi bisa main perintah kepada junior apalagi melakukan kekerasan. Karena taruna senior akan menjalani�e-learning�sambil bekerja.�Saat berkunjung ke kampus API, Budi Karya berpesan kepada para taruna untuk memanfaatkan kesempatan belajar di kampus itu dengan baik karena tidak semua pelajar memiliki kesempatan menempuh ilmu di kampus milik Kementerian Perhubungan itu.

Ia mengatakan para taruna harus banyak bersyukur karena kesempatan kerja saat lulus masih terbuka lebar. Terlebih, banyak perusahaan operator kereta api bermunculan di Indonesia.�Selain PT INKA dan PT KAI, operator kereta massal perkotaan (MRT) di Jakarta, kereta ringan (LRT) di Palembang dan Jakarta juga akan banyak membutuhkan lulusan ini, imbuhnya.

Saat berkunjung ke kampus itu, Budi Karya sempat makan satu meja dengan para taruna. Saat waktu makan tiba, dia berpindah ke meja makan para taruna dan tidak satu meja dengan para pejabat Kementerian Perhubungan yang mendampinginya. (*/ANT/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

3764


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved