BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Hasil penelitian dosen Politeknik Kesehatan (Poltekes) Tanjungkarang, Yeyen Putriana dan Warjidin Aliyanto, menyimpulkan pembacaan Alquran dan perawatan metoda kangguru (PMK) dapat memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan berat badan dan stabilitas suhu tubuh bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Penelitian pada 2016 yang dipublikasikan di Jurnal Poltekkes 2018.

Menurut Yeyen Putriana, bayi BBLR berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan. Hal tersebut disebabkan belum matangnya sistem organ tubuh termasuk daya tahan terhadap infeksi. "Bayi BBLR butuh penanganan khusus untuk memperkecil risiko kesakitan dan kematian bayi. Perawatan BBLR yang utama di rumah sakit adalah perawatan inkubator," kata Yeyen yang juga Kepala Program Studi D4 Kebidanan Poltekes Tanjungkarang itu, Jumat (14/9/2018)

Masalahnya, inkubator merupakan alat mahal dan butuh operator khusus. Keuntungan inkubator adalah hanya untuk mencegah terjadinya hipotermi (kedinginan) pada bayi dan tidak berpengaruh terhadap berat badan bayi. Padahal BBLR mempunyai masalah dengan berat badan karena tidak sesuai dengan tahapan pertumbuhan.

Metode yang dilakukan dengan memutar MP4 player berjarak 30 cm dari kaki bayi dan kekuatan suara 60-70 db. Penelitian berlangsung selama empat hari di sebuah rumah sakit di Bandar Lampung dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Responden dibagi dua kelompok. Kelompok pertama hanya dilakukan PMK dan kelompok kedua dilakukan PMK serta terapi murottal selama 30 menit.

Hasilnya, terdapat peningkatan berat badan dan stabilitas suhu tubuh yang signifikan pada hari kedua, ketiga, dan keempat pada kelompok intervensi terapi murottal dan PMK. "Penelitian ini merekomendasikan penggunaan terapi murottal (Surat Yasin) dalam perawatan BBLR. Terapi murottal mempunyai pengaruh yang serupa dengan terapi musik yaitu menimbulkan rasa nyaman dan memperbaiki pola tidur bayi menjadi lebih tenang dan lama," kata Yeyen. (PRO1)