BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Para penggiat literasi Lampung sepakat menyokong gerakan Lampung Gemar Membaca yang akan dikampanyekan Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. Menurut Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lampung Herlina Warga Negara, gerakan ini perlu dilakukan mengingat masih minimnya minat baca dan literasi di Provinsi Lampung.

"Ada kewajiban membaca 15 menit sebelum belajar di sekolah. Tapi belum terlasana dengan baik. Para pelaku literasi dan pemerintah akan memasyarakatkan Lampung Gemar Membaca ini ke berbagai elemen masyarakat, terutama pelajar dan mahasiswa," kata Herlina Warganegara, pada diskusi literasi dan peresmian Aura Publishing 2, di Sukarame, Bandar Lampung, Sabtu (8/4/2017).

Dalam acara dskusi literasi setiap peserta membawa buku bacaan yang didonasikan kepada komunitas pengiat literasi yang ditunjuk panitia. Salah satunya Armada Pustaka Lampung yang diwakili Sugeng Hariyono Motorpustaka. Dalam acara ini mendiskusikan kegiatan literasi di Lampung. Ada 40 rumah baca, taman baca, griya baca, jendela baca, perpustakaan desa, dan pustaka bergerak di Lampung. "Mereka selama ini sangat kesulitan mendapatkan koleksi buku buku bacaan yang bisa diakses masyarakat di lingkungan masing masing," kata Ikhsan Aura, pemilik Aura Publishing.

Sebenarnya, kata Sugeng Hariyono, pemerintah pusat menyiapkan bantuan buku untuk didonasikan untuk pengiat literasi di Lampung. Namun biaya pengiriman ke daerah mahal sehingga menjadi kendala. Sugeng mengusulkan bagaimana jika pemerintah daerah dan pemerhati perpustakaan mengupayakan program free cargo literasi. "Jadi, satu atau dua bulan sekali diharapkan bisa memfasilitasi pengiriman buku lewat cargo pesawat," kata Sugeng.

Peserta diskuri juga berharap pengiat literasi bisa saling terhubung dan share kegiatan ini, sehingga membuat Gerakan Lampung Membaca bisa menjadi gerakan nyata. Dalam diskusi literasi ini juga digagas untuk membentuk Forum Literasi Lampung yang mewadahi para pengiat literasi di antaranya penulis, taman bacaan masyarakat, rumah baca, teras baca, penerbit, jurnalis, budayawan, sastrawan, csn penggiat literasi individu maupun kelompok. (PRO1)