Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Pemakain Kantong Plastik di Lampung Tinggi, Pedagang tak Paham Hasil Daur Ulang
Lampungpro.co, 30-Jul-2019

Heflan Rekanza 794

Share

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com) :�Penggunaan kantong plastik atau kresek di beberapa pedagang atau toko makanan mulai dari kue, gorengan, nasi uduk dan lainnya yang ada di pasaran Kota Bandar Lampung mulai berkurang.�Para pedagang makanan tersebut rata-rata sudah mulai sadar akan bahayanya penggunaan kantong plastik berwarna hitam.

Meskipun penggunaan kresek berwarna hitam berkurang, ternyata penggunaan untuk warna lainnya masih banyak digunakan untuk pembungkus makanan.�"Kalau pemakaian berlebihan untuk pembungkus makanan saya tahu bahayanya dan sekarang saya menggunakan warna putih bening untuk bungkus makanan. Cuma ya mau gimana kalau gak pakai kresek karena sekarang serba instan kalau ke pembeli gak dikasih kresek nanti gak mau beli," kata Ani pedagang kue.

Dari penelusuran Lampungpro.com di dua pasar yang ada di Bandar Lampung yakni di Pasar Tempel Rajabasa dan Pasar Induk Way Halim Bandar Lampung. Sejumlah pedagang rata-rata menggunakan plastik berwarna putih dan biru untuk membungkus makanan.

Sementara untuk pedagang sayuran beberapa masih ada yang menggunakan kantong kresek berwarna hitam dan tebal sebagai pembungkus sayuran yang diberikan kepada para pembeli. Pedagang berdalih tidak jadi masalah apabila untuk dipakai membungkus sayur mentah.

"Saya masih pakai warna hitam karena tebal jadi tidak cepat robek untuk bungkus sayuran dan tidak masalah karenakan pembeli abis beli sayur langsung dicuci sayurannya. Tapi kadang juga saya pakai warna orange dan putih untuk bungkusnya," ujar Lastri pedagang sayuran.

Saat ditanya kresek daur ulang, pedagang rata-rata mengaku tidak mengetahui hal tersebut. Masyarakat juga belum bisa membedakan antara mana kresek yang daur ulang mana yang tidak. "Masalah itu saya tidak tahu kalau ada kresek daur ulang. Saya juga tidak bisa membedakan seperti apa yang daur ulang ini. Karena selama ini jarang ada sosialisasi dari pemerintah maupun lainnya," ungkap Sisri saat membeli makanan kue di Pasar Way Halim. (FEBRI/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Arinal Djunaidi Manusia Penuh Keberuntungan, Akankah Menang...

Pasalnya, menurut catatan Nyonya Lee tak pernah dua kali...

22158


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved