Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Penuh Luka Lebam, Ibu Sempat tak Kenali Anaknya yang Jadi Korban Diksar Cakrawala Unila
Lampungpro.co, 01-Oct-2019

Erzal Syahreza 686

Share

Jumiati ibunda Frans yang diduga menjadi korban penganiayaan Diksar UKM Cakrawala Unila saat ditemui di RSPBA Bandar Lampung, Selasa (1/10/2019). | FEBRI/Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung, Frans Salsa Romando (19) mengalami luka lebam dibagian pipi kanan maupun pipi kiri serta dibagian perut, usai mengikuti pendidikan dasar (Diksar) UKM Cakrawala Unila beberapa waktu lalu di Pesawaran.

Selain Frans, ada juga korban lainnya yang mengalami luka parah di bagian tubuh dan bahkan ada yang meninggal dunia. Korban meninggal dunia diketahui bernama Aga Trias Tahta (19) sementara korban lainnya M. Aldi Darmawan yang saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung.

Ibu korban yang diketahui bernama Jumiati mengetahui anaknya dalam kondisi luka dan sakit saat Frans menelpon dengan suara yang lemah seperti orang sakit parah. Lalu Jumiati minta ketemuan dan meminta share lokasi tempat Frans tinggal.

BACA JUGA: Dalami Kasus Mahasiswa Meninggal Ikut Diksar, Fisip Universitas Lampung Siapkan Sanksi

"Saya merasakan dalam batin bahwa dia sedang sakit. Pas nelpon suara dia tidak seperti biasanya. Lalu saya jemput di Jalan Nunyai Gang Raya Nomor 7 A. Saya lihat dia sudah kritis kemudian saya kasih minum dia dalam keadaan blank," kata Jumiati saat ditemui Lampungpro.co di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung, Selasa (1/10/2019).

Jumiati menjelaskan bahwasanya saat melihat anaknya tergeletak lemah, Jumiati tidak mengenali rupa sang anak karena wajahnya penuh luka lebam. Selain itu, dari pengakuan Jumiati, saat menemui Frans terdapat luka dibagian mata, telinga, dan seluruh tubuh ditambah lagi dalam keadaan luka kering.

"Saya tanya ke dia, apa yang terjadi. Dia jawab telah ditampar, ditendang, dipecut, ditamparin, ditonjok, dan yang miris dia disuruh jalan pakai sikut. Tadi malam Frans tensi panas badannya tinggi dan didiagnosa gizi buruk. Bagian rahang masih lebam," jelas dia.

Saat ditanya langkah yang diambil dari pihak keluarga pasca insiden ini, Jumiati akan menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian untuk menjalankan prosedur sesuai hukum yang berlaku. Saat Lampungpro.co menemui di Gedung B Lantai 4, pihak kepolisian dari Polres Pesawaran masih melakukan pemeriksaan, namun bersifat tertutup. (FEBRI/PRO3)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1748


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved