METRO (Lampungpro.co): Setelah beberapa kali dilakukan dan gagal total, Pemerintah Kota Metro kembali mencoba merekayasa kemacetan arus lalu lintas di Jalan Imam Bonjol khususnya di depan Terminal Kota Metro. Tak ayal dinas terkait menjadi kelimpungan melihat kemacetan arus lalu lintas di kawasan tersebut.
Setelah rapat tim penataan dan penertiban pedagang pada Jalam Imam Bonjol pada 19 Mei 2021 kemudian dilanjutkan rapat tim penataan dan rekayasa pada ruas Jalan Imam Bonjol pada 27 Mei 2021. Pemkot masih belum merasa yakin akan menghasilkan kebijakan yang tepat dan diterima semua pihak.
Tim yang sudah membuat alternatif rekayasa lalu lintas, parkir, areal bongkar muat barang dan lainnya oleh walikota, Wahdi Sirajudin diminta untuk membuat E-Parking. Tentu, itu membutuhkan waktu cukup lama.
Berdasarkan catatan dan dokumen media ini, cikal bakal kesemrawutan ruas Jalan Imam Bonjol depan Terminal Kota Metro, diawali program pembangunan ruko di dalam terminal kota tersebut. Itu terjadi era Wali Kota Lukman Hakim dan Ketua DPRD Metro Sudarsono. Berawal dari program itu, kini praktis ruas terminal kota dikuasai para pedagang, siang maupun malam. Terutama pedagang sayuran.
Sejak beberapa tahun silam pasca dibangunnya ruko-ruko permanen di dalam terminal kota, ruas jalan sekitarnya secara otomatis dijadikan areal parkir seperti Jalan Sukarso (satu arah), Jalan Imam Bonjol dari samping Kantor Dinas Perdagangan sampai jembatan Jalan Imam Bonjol menuju ke Hadimulyo (prapatan). Akibat areal parkir di ruas-ruas jalan, arus lalulintas di kawasan tersebut nyaris macet sepanjang hari dan kadang sampai malam hari. Juga, pedagang menggelas dagangannya di atas trotoar.
Pada saat Rabu (16/6/2021) malam pihak Pemkot terdiri dari Sekda Bangkit Haryo Utomo, Asisten II Yerry Ichwan, Kadis Perhubungan Zulfikrie, Kasat Lantas Polres, Polisi Pamong Praja, Dinas Pasar, Perdagangan, dan Dewan Lalu Lintas. Tim tampaknya masih berupaya mencari format, selain permintaan Wali Kota untuk membuat E-Parking tentang menormalkan kembali kawasan Jalan Imam Bonjol dari kemacetan dan banyaknya para pedagang menggelar lapak sampai di dalam Terminal Kota.
Warga banyak berharap agar Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin, dari independen itu mampu menuntaskan pekerjaan era Wali Kota Lukman Hakim dan Ahmad Pairin. Kalau tidak, persiapan rekayasa arus lalu lintas dan penertiban para pedagang akan menemui jalan buntu. Sebab, untuk penertiban termasuk rekayasa lalu lintas peran Dinas Perhubungan, Polisi Pamong Praja, Polres, Kodim, dan Dinas Perdagangan sangat menentukan keberhasilan kegiatan tersebut yang putusannya dapat dijalankan dan diterima semua pihak di kawasan tersebut.
Editor: Amiruddin Sormin, Penulis: Naim Emel Prahana
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1705
Lampung Selatan
12480
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia