Penampakan Hajar Aswad dengan fitur kamera fox stack panorama. LAMPUNGPRO.CO/SUARA.COM

JAKARTA (Lampungpro.co): Pihak berwenang Arab Saudi merilis foto terbaru penampakan Hajar Aswad yang sebelumnya belum pernah ditampilkan ke publik. Jaringan Lampungpro.co, Suara.com yang merujuk Arab News, Rabu (5/5/2021), Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci mengambil 1.050 foto Hajar Aswad dan tempat suci Ibrahim menggunakan teknologi fox stack panorama.

Teknologi tersebut memungkinkan hasil foto dengan tingkat kejelasan tinggi dan menghasilkan satu foto Hajar Aswad dengan resolusi tinggi dan akurat. Foto dengan 49.000 megapiksel tersebut diambil selama tujuh jam dan membutuhkan waktu seminggu untuk mengeditnya. Foto salah satu situs penting umat Muslim tersebut adalah yang pertama kalinya pihak berwenang tunjukkan kepada publik.

Sultan bin Ati Al-Qurashi, wakil sekretaris jenderal Proyek dan Badan Studi Teknik Arab Saudi mengungkapkan jika pihaknya tertarik menggunakan teknik pencitraan tersebut karena pentingnya Hajar Aswad bagi umat Islam. Pada foto tersebut, tampak batu berwarna hitam kemerahan berbentuk lonjong ini berdiameter 30 cm dan terletak di sudut tenggara Kakbah.

Penampakan detil Hajar Aswad. LAMPUNGPRO.CO/SUARA.COM

Batu itu berada di posisi 1,5 meter di atas tanah, dan ditempatkan di dalam bingkai yang terbuat dari perak murni sebagai pelindung. Hajar Aswad tersebut merupakan sebagai tanda titik awal dan akhir untuk umat Muslim melakukan ibadah mengelilingi Kakbah.

Al-Qurashi mengatakan pihak berwenang sangat ingin mendokumentasikan Hajar Aswad dan tempat suci Ibrahim untuk menunjukkan detail teknis dan dimensi tekniknya. Foto dicetak menggunakan printer 3D. "Ini adalah teknik canggih yang digunakan untuk pertama kalinya dalam membangun model yang sangat menyerupai bentuk dan ukuran tempat suci Nabi Ibrahim," tambah Al-Qurashi.

Pihak berwenang juga sedang membangun pameran virtual untuk menampilkan semua hasil karya tersebut dalam model 3D yang dianggap sebagai replika persis. Selain itu, dalam pameran tersebut diharapkan akan mencakup 123 karya berbeda dari Museum Arsitektur Dua Masjid Suci. (***)

Editor: Amiruddin Sormin