METRO (Lampungpro.com): Menjelang musim tanam yang dijadwalkan awal 2018 mendatang, sejumlah petani, di Jalan Kucing, RT 44/RW 07, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Metro Utara, melakukan gotong royong membasmi hama tikus dengan cara membakar sarang atau yang lebih dikenal dengan gropyokan tikus, Jumat (1/12/2017). 

Pantauan di lokasi, para petani dibantu anggota Banser NU Kota Metro, Babinsa Koramil 411-24/ Metro Utara, penyuluh pertanian lapangan (PPL), Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT), dan kelompok tani daun hijau, serta dibantu Lurah Purwosari.

Dalam kesempatan tersebut, Babinsa Koramil 411-24 Didi Pondi mengatakan, tradisi gropyokan hama tikus dilakukan guna memutus mata rantai perkembangbiaknya hama tikus di areal persawahan. Cara gropyokan seperti ini merupakan cara yang paling efektif untuk membasmi tikus sawah dan mematikan populasinya. Alat gropyokan ini menggunakan belerang yang dibakar dengan menggunakan api dari tabung gas yang dimodif memakai selang, kemudian api disemprotkan ke dalam lubang tikus, kata dia.

Sementara itu, di tempat yang sama, Lurah Puswosari Sugiyana, yang ikut membantu gropyokan mengatakan tradisi ini dalam rangka mewujudkan program nasional, yakni pencapaian swasembada pangan 2018.

Secara bersamaan kita turun ke sawah membuka pematang sawah, dan mencari lubang-lubang yang menjadi sarang. Kemudian, pada lubang tikus kita lakukan pengasapan dengan belerang, agar tikus keluar dari sarangnya untuk dibasmi, kata dia. (SUSANTO/PRO2)