JAKARTA (Lampungpro.co): Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP, Arif Wibowo mengklaim partainya tak menetapkan mahar dalam pencalonan kandidat di Pilkada 2020. "Sejak awal kami adalah partai yang pertama kali membuka pendaftaran atau penjaringan dengan tanpa mahar," kata Arif, Sabtu (11/1/2020) kemarin.

Meski demikian, Arief menjelaskan, dalam proses penjaringan itu pasti ada dana yang harus dikeluarkan kandidat dalam rangka proses pemenangan. Meski demikian, dana tersebut bersifat gotong royong. Ia merinci dana itu dikeluarkan untuk membiayai honor saksi, biaya kampanye lapangan, baliho, spanduk, dan sebagainya. "Pasti kan ada biaya. Itulah yang akan jadi konsekuensi pembiayaan yang akan dilakukan gotong royong," ujar dia.

Sebelumnya, Ketua Bidang Politik Hukum dan Keamanan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengklaim partainya tetap solid di Pilkada 2020 meskipun kadernya sedang didera kasus dugaan suap terhadap komisioner KPU Wahyu Setiawan. Dugaan kasus suap yang melibatkan Harun Masiku itu tidak akan mengganggu kinerja partai ke depannya.

"Kami akan menjalankan semua hal terkait sinergi antara pemerintah dengan parpol. Dan hal terkait dengan oknum dan kasus per kasus tidak akan mempengaruhi gerak langkah PDIP untuk bisa bersama rakyat," kata Puan, Sabtu (11/1/2020) kemarin.

Lebih lanjut, Ketua DPR RI itu turut memastikan bahwa PDI Perjuangan merupakan partai yang mendukung upaya pemberantasan korupsi. Begitu pula terhadap proses hukum di KPK. "Kami menghormati proses hukum yang berjalan dan berlaku. Jadi kami ikuti proses tersebut," ujar Puan.(**/PRO2)