BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Tim Dosen Peneliti dari Politeknik Negeri Lampung (Polinela) kembali menunjukkan komitmen mereka dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui riset inovatif yang mengembangkan Teknologi Produksi Padi dengan Sistem Budidaya Multi Kanopi (MCRC). Penelitian ini memanfaatkan potensi genotipe segregan untuk meningkatkan produksi padi di tengah tantangan pengurangan lahan sawah.
Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Dulbari, SP., M.Si., dari Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Pangan Polinela, dengan dukungan dari dua anggota tim, yaitu Dr. Ir. Ni Siluh Putu Nuryanti, M.P., dan Subarjo, SP., M.TrP. Fokus utama penelitian ini adalah pengembangan teknologi pertanian yang mampu meningkatkan hasil produksi padi, sebagai salah satu upaya penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Dr. Dulbari menjelaskan bahwa inovasi dalam teknologi produksi tanaman padi harus terus dilakukan guna memastikan ketersediaan pangan yang berkelanjutan. Salah satu inovasi yang sedang dikembangkan adalah sistem pertanian vertikal, yang terbukti efektif pada komoditas hortikultura melalui sistem vertikultur. Melalui penerapan sistem budidaya padi multi kanopi (MCRC), Polinela berupaya memaksimalkan penggunaan lahan sawah yang semakin terbatas.
“Sistem MCRC dirancang dengan pendekatan penanaman padi yang menggunakan genotipe dengan karakter tinggi tanaman yang berbeda, baik genotipe pendek maupun tinggi, dalam satu lahan yang sama. Pembentukan malai dan kanopi dari genotipe-genotipe ini secara stratifikasi membentuk malai multi-kanopi yang dapat memanfaatkan ruang tumbuh secara vertikal,” ujar Dr. Dulbari dalam rilisnya kepada Lampungpro, Selasa (20/8/2024).
Menurutnya, pemanfaatan ruang tumbuh secara vertikal adalah pendekatan yang sangat potensial untuk dikembangkan pada tanaman padi, terutama mengingat lahan sawah yang semakin terbatas. Sistem budidaya multi kanopi ini memungkinkan pemanfaatan ruang secara lebih efisien, sehingga dapat meningkatkan produktivitas per unit lahan.
Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Teaching Farm Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Pangan, Polinela. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa metode budidaya MCRC mampu menghasilkan bobot gabah yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem mono genotipe. Secara rinci, bobot gabah yang dihasilkan oleh sistem MCRC tercatat 27,67% lebih tinggi dibandingkan dengan mono genotipe pendek (GS) dan 7,53% lebih tinggi dari mono genotipe tinggi (GL).
Hasil penelitian ini bukan hanya menunjukkan keunggulan metode MCRC dalam meningkatkan hasil panen, tetapi juga membuka peluang bagi penerapan teknologi ini secara lebih luas dalam produksi padi di Indonesia. Dengan demikian, inovasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan nasional dan peningkatan kesejahteraan petani padi.
Kedepannya, tim peneliti Polinela berencana untuk mengembangkan lebih lanjut metode ini dan menguji coba penerapannya di berbagai kondisi lahan yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa teknologi MCRC dapat diadaptasi secara luas oleh petani di seluruh Indonesia, guna mencapai produksi padi yang lebih optimal dan berkelanjutan.
Dengan pencapaian ini, Polinela kembali menunjukkan perannya sebagai institusi pendidikan vokasi yang tidak hanya fokus pada pengajaran, tetapi juga pada pengembangan riset dan teknologi yang berdampak nyata bagi masyarakat dan industri pertanian di Indonesia. (***)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1240
Lampung Selatan
3898
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia