LAMPUNG TENGAH (Lampungpro.co): Politeknik Negeri Lampung (Polinela) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat. Melalui Program Studi Magister Terapan Ketahanan Pangan (MTKP), Polinela menggelar kegiatan Pendampingan Penguatan Modal Sosial Kelompok Tani dalam Penerapan Pertanian Organik di Pusat Pelatihan (PP) Gapsera, Lampung Tengah, pada 17 Juli 2025.
Kegiatan ini dimoderatori oleh Jakty Kusuma, Ph.D., dan melibatkan seluruh dosen Prodi MTKP. Dua narasumber utama turut hadir, yakni Dr. Irmayani Noer, Ketua Pengelola Program Pascasarjana Polinela, serta Mr. Marc Ligthart, pakar rantai pasok (supply chain expert) dari PUM Netherlands yang telah berpengalaman lebih dari dua dekade dalam pengembangan pertanian organik global.
Dalam paparannya, Dr. Irmayani Noer menekankan pentingnya membangun kohesi sosial antarpetani sebagai fondasi penguatan kelembagaan kelompok tani dan keberlanjutan sistem pertanian.
“Kohesivitas bukan hanya soal kerja sama, tetapi juga tentang bagaimana petani membangun kepercayaan, berbagi pengetahuan, dan bergerak bersama dalam satu visi,” ujarnya.
Sementara itu, Mr. Marc Ligthart memberikan wawasan praktis tentang strategi menjaga kualitas produk organik sebagai prasyarat utama dalam proses sertifikasi. Ia menekankan pentingnya pemisahan total antara aktivitas pertanian organik dan non-organik.
“Tanpa pemisahan yang jelas, produk organik tidak akan pernah mendapat pengakuan resmi, baik di pasar domestik maupun internasional,” tegasnya.
Kegiatan ini tidak hanya melibatkan dosen dan petani, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran aktif bagi mahasiswa MTKP Polinela. Para mahasiswa berpartisipasi secara langsung dalam diskusi dan praktik lapangan, sejalan dengan misi program studi untuk menghasilkan lulusan yang unggul, aplikatif, dan relevan dengan tantangan ketahanan pangan nasional.
Dalam sesi penutupan, Ketua Pengelola PP Gapsera, Sukarlin, menyampaikan apresiasi atas kontribusi Polinela.
“Kalau Indonesia memang negara agraris, maka yang pertama kali harus dimajukan adalah petaninya. Tanpa petani yang kuat, kita akan terus tertinggal dalam urusan pangan,” katanya penuh semangat.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara pendidikan tinggi, komunitas petani lokal, dan mitra internasional dalam membangun sistem pertanian organik yang berkelanjutan. Di tengah meningkatnya permintaan terhadap produk organik, terutama beras, pelatihan seperti ini menjadi langkah strategis untuk mendorong kemandirian pangan lokal yang sehat dan ramah lingkungan.
(Rls)Berikan Komentar
Bang Amiruddin Sormin namaya. Dari situlah, awal perkenalan kami,...
11467
265
19-Oct-2025
270
19-Oct-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia