Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Presiden Jokowi Minta Jangan Ada yang Halangi Jalankan Kerja Jurnalisme
Lampungpro.co, 29-Sep-2018

Amiruddin Sormin 902

Share

SOLO (Lampungpro.com): Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan media berperan penting membangun demokrasi, membangun checks and balances, dan memperkuat partisipasi warga. Mengingat peran penting media pada perkembangan demokrasi di Indonesia, Presiden Jokowi menegaskan, kebebasan pers menjadi hal utama, perlu dijaga, dan menjadi semangat reformasi.

Media harus dilindungi dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, kata Presiden Jokowi saat membuka Kongres XXIV Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), di The Sunan Hotel, Solo, Jawa Tengah, Jumat (28/9/2018) sore. Pembukaan dihadiri antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menkominfo Rudiantara, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Ketua PWI Pusat Margiono.

Presiden menekankan, jangan ada yang menghalangi media dalam menjalankan kerja jurnalismenya. Jangan ada yang melakukan kekerasan kepada wartawan yang tengah menjalan profesinya, kata Presiden Jokowi.

Terkait hal itu, Presiden Jokowi meminta, terutama kepada pemilik media agar kesejahteraan wartawan betul-betul diperhatikan. Ini penting. Profesi manapun memang ketika meningkat profesionalitasnya maka meningkat juga mestinya kesejahteraannya, ujar Jokowi

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga mengajak anggota PWI dan para wartawan umumnya untuk bersama-sama membangun demokrasi Indonesia menjadi lebih berkualitas, lebih sehat, dan lebih kuat. Bersama-sama kita menjaga agar rakyat jangan terpecah belah hanya karena beda pilihan politik, kata Presiden.

Kepala Negara mengingatkan, bahwa pilihan kebangsaan hanya satu yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia, persatuan adalah aset bangsa yang harus dijaga, harus dirawat, harus dipelihara, dan dipertahankan. Presiden Jokowi sempat menyindir kehadiran media sosial, yang menurutnya menjadikan setiap warga negara bisa menjadi wartawan, bisa menjadi pemred (pemimpin redaksi).

Rapat redaksi yang tertata kini digantikan dengan peran media sosial. Jempol menjadi pemred medsos, ucap Presiden Jokowi.

Namun seiring dengan itu, Presiden Jokowi menyampaikan munculnya tantangan lain di tengah maraknya media sosial yaitu munculnya hoax, kabar bohong, berita palsu. Untuk itu, Presiden mengingatkan media memiliki peran penting dalam membangun demokrasi, membangun checks and balances, memperkuat partisipasi warga.

Presiden meyakini kebebasan pers akan memunculkan pemerintahan yang responsif, pemerintahan yang transparan, dan pemerintahan yang akuntabel. Mengenai kritik yang disuarakan media dalam demokrasi, Presiden Jokowi menilai sebagai sesuatu yang wajar, karena dengan kritik pemerintah akan bisa memperbaiki, bisa membenahi kekurangan-kekurangan yang ada.

Namun Presiden menegaskan, bahwa kritik berbeda dengan fitnah, berbeda dengan provokasi, sangat beda sekali. Kepala Negara menambahkan bahwa kritik juga bukan mencari-cari kesalahan. Kritik apalagi, berbeda sekali dengan nyinyir, beda, kata Presiden Jokowi. (PRO1)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

18204


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved