Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Program Berdikari Polinela Masuki Tahap Akhir, Dorong Nilai Tambah Kopi Pixel Menuju Produk Premium
Lampungpro.co, 11-Jul-2025

Admin 1031

Share

Program Berdikari yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. LAMPUNGPRO.CO

Bandar Lampung (Lampungpro.co): Program Berdikari yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) dan didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan kini telah memasuki tahap final. Program yang berlangsung selama 12 bulan ini berjalan sejak Desember 2024 dan akan berakhir pada Oktober 2025. Politeknik Negeri Lampung (Polinela) mencatat prestasi membanggakan dengan empat tim yang berhasil lolos dalam program tersebut.

Salah satu tim tersebut diketuai oleh Dimas Prakoswo Widiyani, S.P., M.P., yang mengangkat tema riset bertajuk “Peningkatan Nilai Tambah Ekonomi Petani Kopi Robusta dengan Strategi Kemitraan serta Pengolahan Bertahap Berbasis Produk Unggul dan Berdaya Saing untuk Tercapainya Kopi Premium Khas Lampung Barat.” Tim ini beranggotakan Kresna Shifa Usodri, S.P., M.Si., Supriyanto, S.P., M.Si., Ir. Bambang Utoyo, M.P., dan Tandaditya A. Airlangga, S.P., M.Sc., serta bekerja sama dengan mitra BUMP Gapoktan Lampung Robusta dan SMK Negeri 01 Kebun Tebu.

Permasalahan utama yang diangkat dalam riset ini berasal dari masukan Ketua BUMP Gapoktan Lampung Robusta, Risdiantoni, terkait banyaknya kopi pixel (undergrade) yang memiliki nilai jual rendah dan belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Melihat kondisi ini, tim riset berupaya mengangkat isu tersebut sebagai topik utama untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi bagi petani kopi.

Dalam pelaksanaan riset, tim telah mengembangkan berbagai alternatif pengolahan kopi pixel agar memiliki daya saing. Salah satu pendekatan yang dilakukan adalah proses roasting khusus serta pencampuran antara kopi pixel dengan kopi grade 4 atau 5 yang umum tersedia di masyarakat. Hasil pengujian awal menunjukkan formula yang menjanjikan, meskipun riset masih belum memasuki tahap akhir.

Program ini juga berdampak pada penguatan Teaching Factory (TeFa) To One Coffee & Roastery milik Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan Polinela. TeFa ini merupakan mini factory yang bergerak di bidang roastery, produksi kopi bubuk, dan kafe, yang menyasar pasar mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum. Didukung oleh bahan baku, alat, dan fasilitas dari program Berdikari, TeFa ini semakin berkembang dan bermanfaat sebagai unit pembelajaran berbasis bisnis.

Produk dari TeFa telah memiliki izin edar PIRT dan sertifikat halal, sehingga layak dijalankan sebagai sarana bisnis kampus. Selain itu, TeFa juga berperan penting dalam kegiatan praktikum mahasiswa, riset dosen dan mahasiswa, serta pembelajaran kewirausahaan untuk membentuk karakter enterpreneur mahasiswa Polinela.

Melalui dukungan program Berdikari, Teaching Factory ini diharapkan tidak hanya menjadi pelengkap fasilitas pembelajaran, tetapi juga berkembang ke arah unit produksi berskala industri. Dengan fasilitas yang sudah cukup memadai, TeFa To One Coffee & Roastery juga diharapkan dapat menjadi role model bagi pengembangan Teaching Factory lainnya di Politeknik Negeri Lampung yang mampu dikenal luas oleh masyarakat. (Rls)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Kenangan dan Kepergian

Bang Amiruddin Sormin namaya. Dari situlah, awal perkenalan kami,...

11463


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved