Program Suara Community Institut | Lampungpro.co/Suara.com

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Suara.com mengadakan program spesial bernama Suara Community Institute, mengusung tema Digital Journalism dan Content Creation. Melalui program ini, para peserta akan mendapatkan pembekalan pengetahuan serta keterampilan dibidang digital jurnalis dan konten kreasi secara intensif, tanpa dipungut biaya apapun.

Program berdurasi dua minggu ini, akan memuat beberapa silabus materi seperti kelas jurnalistik dasar, SEO dan kepenulisan, fotografi jurnalistik, hingga video konten. Tiap sesi pertemuan, dibagi dalam beberapa materi yang lebih mendetail dan menarik.

Menghadirkan langsung para mentor dari Suara.com yang sudah ahli dibidangnya, program dikemas dalam empat pertemuan. Kegiatan dimulai Sabtu (15/1/2022) pukul 09.00 hingga 14.30 WIB di Kantor Suarajogja.id.

Chief Operating Officer PT Arkadia Digital Media Suwarjono mengatakan, disrupsi media digital dimenangkan oleh media baru, dengan pengguna terbanyak mengakses platform media sosial. Sayangnya, pengguna media sosial yang sangat besar ini, tidak dibarengi dengan literasi para pengguna.

"Banyak pemilik akun aktif, belakangan sering disebut kreator konten, tetapi tidak memiliki keterampilan teknis. Mereka asal membuat konten, langsung publish tanpa cek dan ricek, apakah yang dipublish fakta atau hoaks," kata Suwarjono.

Menurut Suwarjono, minimnya keterampilan dan literasi media digital inilah, membuat Suara Community Institut menyelenggarakan workshop dan inkubasi, bagi para calon jurnalis dan kreator konten. Peserta mendapatkan pembekalan membuat konten untuk beragam platform, dengan mengikuti perkembangan media kekinian dan peserta akan mengikuti coaching serta inkubasi sebulan.

Sementara itu, Kepala Biro Suara Suarajogja.id, Rendy Adrikni Sadikin, menjelaskan, Suara Community Institute bertujuan untuk belajar bersama dengan sistem sharing, bukan menggurui. "Hal paling penting, para peserta bisa berjejaring, saling kenal, mendapat jaringan, dan menjadi bagian batch pertama dari program inkubasi ini," jelas Rendy. (***)

Editor : Febri Arianto