JAKARTA (Lampungpro.co): Diskusi publik bertajuk "Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional: Pelajaran Sejarah dan Visi Pembangunan," menghadirkan pandangan beragam dari tokoh publik, akademisi, dan peneliti yang menilai Presiden RI ke-2, H. M. Soeharto, layak dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.
Mereka menilai, sosok nama Soeharto bukan hanya tokoh sejarah, tetapi juga figur pembangunan yang meninggalkan warisan nyata bagi kemajuan bangsa.
Anggota DPR RI, Karmila Sari mengatakan, kepemimpinan Soeharto berhasil membawa Indonesia menuju masa stabilitas dan kemandirian.
Menurutnya, banyak infrastruktur penting seperti waduk, bendungan, dan fasilitas pertanian, yang dibangun pada masa itu masih memberikan manfaat bagi masyarakat hingga kini.
"Soeharto adalah pemimpin dengan visi yang kuat terhadap kesejahteraan rakyat, karena di bawah kepemimpinannya, Indonesia mampu mencapai swasembada beras pada tahun 1984 dan menjaga pertumbuhan ekonomi hingga 7 persen," kata Karmila Sari.
Karmila menyebut, sosok Soeharto juga memiliki perhatian besar terhadap pembinaan ideologi bangsa. Melalui program Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), nilai nasionalisme diperkuat di kalangan masyarakat dan aparatur negara.
"Beliau juga ikut membangun bukan hanya secara fisik, tetapi juga membentuk karakter bangsa yang berjiwa Pancasila, melalui program P4," sebut Karmila Sari.
Sementara itu, pegiat media, Ganjar Darussalam menyoroti Soeharto sebagai pemimpin yang memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia. Ia menilai, program Inpres SD yang diluncurkan Soeharto berhasil menekan angka buta huruf dari 60 persen menjadi hanya 10 persen.
"Pendidikan dan kesejahteraan menjadi pilar utama dalam visi pembangunan Soeharto. Ia percaya, kemajuan bangsa berawal dari rakyat yang sehat, cerdas, dan produktif," ujar Ganjar Darussalam.
Dari sisi akademik, Sahal Mubarok, peneliti dari Pusat Kajian Pancasila (Pusaka Pancasila) menilai, pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto memiliki makna historis sekaligus moral. Ia juga menekankan pentingnya generasi muda memahami sejarah kepemimpinan nasional agar tidak tercerabut dari nilai kebangsaan.
"Penilaian terhadap Soeharto harus dilakukan secara utuh, bukan berdasarkan sentimen politik. Gelar pahlawan ini menjadi bagian dari rekonsiliasi sejarah, dan bentuk penghormatan etis bangsa kepada pemimpin yang telah berjasa," ujar Sahal Mubarok.
Melalui diskusi ini, sejumlah elemen masyarakat menilai Soeharto telah memberikan kontribusi besar dalam bidang pembangunan, pendidikan, dan ideologi nasional.
Penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada Soeharto, juga dinilai sebagai bentuk penghormatan yang layak, serta refleksi atas dedikasi panjang seorang pemimpin yang mengabdi untuk kejayaan Indonesia. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Bang Amiruddin Sormin namaya. Dari situlah, awal perkenalan kami,...
23082
Kominfo Lampung
686
181
11-Nov-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia