BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Lampung menggelar Lokasabha VIII untuk memilih pengurus masa bakti 2017-2022, di Hotel Sahit, Bandar Lampung, Jumat (19/5/2017). Lokasabha dibuka oleh Sekretaris Provinsi Lampung Sutono.

Sebelum demisioner, Ketua PHDI Lampung masa bakti 2012-2017, Nengah Maharta, bersama Sekretaris PHDI I Ketut Pasek, menyampaikan empat laporan pertanggungjawaban pengurus yang terangkum dalam empat pilar. Keempat program tersebut peningakatan agama dan spiritual bagi umat, peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan perekonomian.

"Program ini merupakan satu kesatuan dalam meningkatkan kualitas umat Hindu di Lampung. Kami berharap program ini tetap dilanjutkan kepengurusan berikutnya dengan mempertajam sektor pendidikan," kata Nengah Maharta.

Di bidang pendidikan umat Hindu di Lampung, memiliki sekolah dasar hingga perguruan tinggi. SD dan TK terdapat di Lampung Timur, SMP di Lampung Selatan dan Lampung Tengah, dan perguruan tinggi yakni Sekolah Tinggi Agama Hindu di Bandar Lampung.

Salah satu rekomendasi Lokasabha VIII, kata Nengah, yakni mendirikan sekolah berbasis agama bagi hampir 1 juta umat Hindu di Lampung. Payung hukum untuk itu, kata Nengah, talah terbit dan tinggal implementasi. Targetnya di kepengurusan masa bakti 2017-2022 berdiri sekolah dasar Hindu (adi widyalaga), SMP (madya widyalaga), SMA (utama widyalaga), dan taman kanak-kanak (pratama widyalaga).

Di tingkat perguruan tinggi, menurut Ketua STAH Lampung, I Made Sutharjana, pada 2017 menambah dua program studi (prodi) baru yakni pendidikan guru SD dan ekonomi. Dua prodi ini bakal memperkuat prodi sebelumnya yakni pendidikan agama Hindu. Total mahasiswa STAH Lampung kini tercatat 162 dengan rata-rata 30 mahasiswa per tahun. (PRO1)