BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Mahasiswi Universitas Lampung Karina Syah Safitri (18), meraih medali emas Kejuaraan Daerah (Kejurda) Tarung Drajat II Provinsi Lampung 2017, Mei lalu. Karina menjelaskan prestasi yang ia raih tak lepas dari dukungan kedua orangtua. "Meskipun perempuan, ayah dan ibu tetap mendukung saya," kata Karina saat dihubungi Lampungpro.com, Minggu (30/7/2017).

Selain dukungan orangtua, setiap hari Karina berlatih keras. Selama dua menit dalam sekali latihan, ia bisa push up dan shit up 200 kali. Selain itu, Karina rajin mengelilingi lapangan sepak bola lima kali dalam 12 menit. "Kerja keras menghantarkan saya mengalahkan atlet dari 11 kabupaten dan kota di Lampung," kata dia.

Ia selalu fokuskan latihan pada aspek fisik. Porsi latihan fisik Karina bahkan melebihi durasi pertandingan. Sehari ia bisa berlatih selama lima jam. "Empat jam dengan pelatih, satu jam pribadi," ujar Karina.

Saking semangat latihan, ia pernah mengalami susah bangun usai tidur. Bahkan ia mengaku susah untuk jongkok lantaran terlalu lama latihan. Namun, semua itu ia jalani dengan senang hati. "Capek, susah bangun kan nggak tiap hari," ujar Karina yang juga ketua Komunitas Wanita Tarung Drajat (Kwardrat) Bandar Lampung itu.

Sang ayah, Suwari (51), tidak pernah mempermasalahkan Karina menggeluti olahraga Tarung Drajat. Asal kegiatan yang dilakukan Karina positif, Suwari tetap mendukung. Namun, ia mengaku enggan datang saat pertandingan Karina lantaran takut melihat sang buah hati dipukuli. (ESYA/PRO2)