Tim Robotik Universitas Teknokrat Indonesia | Ist/Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Tim Robotik Universitas Teknokrat Indonesia kembali menjadi pemenang dalam ajang kontes robot di ajang nasional, setelah sebelumnya meraih juara Kontes Robot Sepakbola Indonesia. Kali ini Universitas Teknokrat meraih juara dalam kompetisi Kontes Remotely Operated Underwater (ROV) Tahun 2020 yang digelar secara virtual.

Dalam ajang ini, Tim Robot Bawah Air (TRex-02) Universitas Teknokrat Indonesia berhasil menyabet juara ketiga secara nasional. Dalam kontes tersebut, tim yang terdiri atas tujuh orang mempersiapkan diri selama empat bulan. Meski masih dalam pandemi Covid-19, mereka tetap fokus pada persiapan secara intensif.

Ketua Tim Trex-02 Supriyono mengatakan, sesuai dengan kondisi pandemi saat ini, pada kontes bergengsi tersebut tim ditantang membuat inovasi untuk prototype mengirim barang medis ke pulau terpencil. Menjawab tantangan tersebut, Teknokrat sukses membuat robot yang mampu menyelam hingga kedalaman 1,5 meter, dengan jarak tempuh hingga 20 meter dalam waktu 1 menit 40 detik.

"Dengan teknologi dan frekuensi khusus, robot kami bisa dioperasikan dengan baik dari dalam air. Bisa menyelam hingga kedalaman 1,5 meter dengan jarak tempuh mencapai 20 meter dalam waktu satu menit," kata Supriyono.

Atas juara ini, Rektor Universitas Teknokrat Indonesia M. Nasrullah Yusuf mengapresiasi capaian prestasi mahasiswa tingkat nasional. "Dengan segala keterbatasan kondisi akibat pandemi, mahasiswa tetap berjuang untuk meraih prestasi. Ini adalah model yang baik dan inspiratif," ujar M. Nasrullah.

Sementara Wakil Rektor I Universitas Teknokrat Indonesia Mahathir Muhammad mengaku, pihaknya tak berpuas diri atas pencapaian itu. Mahathir mendorong mahasiswanya untuk menggapai prestasi di tingkat yang lebih tinggi yakni ASEAN.

"Berbekal pengalaman menyabet juara ketiga robot selam di kompetisi tersebut, kami optimistis mahasiswa bisa mendapat juara pertama di tingkat internasional itu. Pandemi sekalipun, tidak akan bisa menghambat prestasi mahasiswa," ungkap Manathir. (RLS/PRO3)

>