AMBON (Lampro): Peran organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sebagai wadah jurnalis memiliki andil besar menjaga kebebasan pers di Indonesia. Hal itu dikatakan Rudiantara saat menghadiri peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2017, di Ambon, Selasa (7/2/2017). Rudiantara juga meminta dukungan pengurus PWI untuk sukseskan World Press Freedom Day (WPFD) di Jakarta, 3 Mei 2017 mendatang.

Menurut dia, WPFD merupakan kegiatan tahunan yang diprakarsai Unesco. Setiap tanggal tersebut, masyarakat internasional merayakan prinsip-prinsip fundamental kebebasan pers termasuk memberikan penghormatan kepada jurnalis yang dalam mendapat tekanan, ancaman, hukuman penjara. Bahkan,  kehilangan nyawa dalam menjalankan tugas jurnalistik.

"Saya harap nanti pengurus PWI baik di pusat maupun di daerah juga dapat turut hadir dalam acara ini. Mengingat pentingnya, tugas PWI hadir dan untuk menyuarakan kebebasan pers di Indonesia," kata dia,  dalam seminar persiapaan penyelenggaraan WPFD 2017.

Menurut Rudiantara, pada hari tersebut, penghargaan Unesco/Guillermo Cano World Press Freedom Prize juga diberikan kepada individu, organisasi atau institusi yang telah memperjuangkan kebebasan pers, terutama yang berisiko tinggi.

Pelaksanaan konferensi WPFD di Jakarta akan berlangsung pada 3-4 Mei 2017. Acara ini akan dihadiri oleh lebih dari 1.000 peserta dari berbagai kalangan. Seperti, jurnalis, pemerintahan, pengusaha, akademisi dan lembaga non-pemerintah. Terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah WPFD merupakan prestasi yang membanggakan. Mengingat acara ini pertama kalinya diselenggarakan di Asia Tenggara dalam kurun waktu 15 tahun terakhir. (PRO2)