BANDAR LAMPUNG�(Lampungpro.com): Satreskrim Polres Bengkulu Utara menangkap tiga pengurus Koperasi BMT L-Risma, Jumat (28/9/2018). Dua di antaranya yakni AH (35), selaku Direktur Operasional dan RW (34) selaku Sekretaris ditangkap di Desa Ganti Warno, Kecamatan Pekalongan, Lampung Timur.

Sedangkan MA (34) Direktur Utama Koperasi BMT L-Risma ditangkap di Jalan Raya Tebo Selatan No. 229 Kelurahan Mulyorejo, Sukun, Kota Malang, Jawa Timur. Kuasa hukum nasabah BMT L-Risma, Edi Ribut Harwanto, mengatakan akan berangkat ke Bengkulu menemui ketiga tersangka, pekan depan.

"Tiga orang ini sulit dicari selama ini. Oleh karena itu, kami akan ke sana dan ketiganya akan diperiksa," kata Edi Ribut Harwanto, Kamis (4/10/2018).

Edi Ribut mendapat kuasa dari dua nasabah asal Batanghari, Lampung Timur, Suyudi dan Tumikem yang mengadukan Koperasi BMT L-Risma Metro, ke Satreskrim Polres Metro, Rabu (25/7/2018). Keduanya mengadu karena BMT L-Risma dinilai tidak mampu melaksanakan kewajiban mengembalikan uang nasabah Rp350 juta.

BACA JUGA:�Tak Mampu Kembalikan Dana Nasabah, BMT L-Risma Metro Diadukan

Menurut Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Ariefaldi Warganegara melalui Kasat Reskrim, AKP Jufri dari pengakuan MA kerugian yang ditimbulkan mencapai Rp50 miliar se-Indonesia.�Secara keseluruhan kerugian nasabah BMT L-Risma yang beroperasi di Bengkulu berkisar Rp8 miliar, terdiri dari Kota Bengkulu kerugian Rp2 miliar, di Bengkulu Utara-Putri Hijau Rp2,7 M, Napal Putih Rp80 juta dan Ipuh kisaran Rp2,5 miliar.

BACA JUGA:�Nasabah BMT L-Risma Tertipu Miliaran, OJK Lampung: Kami tak Berwenang

Koperasi BMT L-Risma bergerak di bidang simpan pinjam dengan bunga 2,5% per bulan. Dalam prakteknya, lebih banyak menarik dana daripada meminjamkan kepada masyarakat. Seluruh dana yang diterima dikirim langsung oleh pengurus koperasi ke Koperasi BMT yang berpusat di Lampung.(PRO1)