Karena itu, Tito mengatakan ada tim yang dibentuknya. Satu tim lagi untuk menyelidiki siapa yang mengorganisir massa dari luar daerah.
"Ada dua tim yang saya buat, Tim Bareskrim untuk mengungkap siapa, apakah gerakan ini terorganisir karena dari 441 (orang) yang kita tahan, sekarang kita bisa pilih pecah-pecah kelompok dari mana Lampung, Banten, ada yang dari Aceh siapa yang mengundang mereka ke sini, siapa yang membiayai mereka," tuturnya.
Lalu pada 22 Mei malam, massa juga aksi damai bahkan buka pusa bersama polisi. Namun setelah itu, tiba-tiba ada sekumpulan massa langsung menyerang.
"Jadi kalau yang malam 21 (Mei) itu adalah antara aksi damai dengan penyerang berbeda, berbeda waktu dan berbeda tempatnya, yang ini dia (22 Mei malam) masuk di dalam kumpulan itu tapi di dalam kasus yang kedua ini tidak ada korban," ujarnya.
Dalam peristiwa itu, kata Tito, 230 lebih anggota Polri terluka yang 9 di antaranya dirawat. Selain itu, Asrama Polri di Petamburan juga diserang sehingga 25 mobil terbakar.
"Jadi itu diserang, ini lagi kita investigasi apakah peristiwa apa dalang peristiwa penyerangan ini, siapa yang menginisiasi dan sepertinya korban mungkin banyak jatuhnya di situ," tuturnya.
Karena itu, tim polisi sedang menyelidiki soal jatuhnya korban yang diduga perusuh. Termasuk penyebab kematian.
Berikan Komentar
Kawan, jangan lupakan jalan pulang: jalan rakyat yang dulu...
3656
Bandar Lampung
11676
Bandar Lampung
556
277
01-Jul-2025
256
01-Jul-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia