BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Wacana regrouping (penggabungan) SD Negeri 2 Palapa oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung menuai kontroversi. Pemerintah Kota Bandar Lampung berencana akan menggabungkan murid SDN 2 Palapa ke SDN 1 Palapa dan SDN 2 Gotong Royong. Hal ini ditanggapi oleh perwakilan Komunitas Minat Baca Indonesia Gunawan Handoko. "Regrouping harus berdasar jumlah murid tiga tahun terakhir," kata Gunawan dalam Diskusi Publik bertajuk Masa Depan Dunia Pendidikan dan Nasib SDN 2 Palapa, di Begadang Resto, Selasa (15/8/2017).

Menurut Gunawan, Tipe A Sekolah Dasar memiliki jumlah murid minimal 480 anak yang dibagi 40 anak tiap kelas. Tipe B minimal 240 anak dan tipe C minimal 90 anak dengan masing-masing 40 anak tiap kelas. Regrouping dapat dilakukan apabila dalam tiga tahun terakhir jumlah murid tidak memenuhi jumlah minimal.

Regrouping harus melalui beberapa tahapan, antara lain mengadakan sosialisasi kepada stakeholder dan peserta didik. Sosialisasi bukan instruksi yang bersifat pemaksaan. Melalui sosialisasi pemerintah menyerap aspirasi stakeholder terkait pro dan kontra regrouping.

Sementara, SDN 2 Palapa jumlah rombongan belajar melebihi 1.000 anak. Jumlah tersebut telah memenuhi syarat SD negeri Tipe A. Selain itu fasilitas SDN 2 Palapa juga telah memenuhi kriteria dari pemerintah. "Ada perpustakaan, ruang baca, UKS, kantin, dan rumah ibadah," kata Gunawan.

Di lain pihak, perwakilan Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung Suwandi Umar mengatakan belum ada kebijakan rencana regrouping SDN 2 Palapa. Titik program Pemerintah Kota Bandar Lampung ialah memperluas akses pendidikan dan mutu. "Itu dua program utama Pemerintah Kota Bandar Lampung," kata Suwandi.

Menurut Suwandi, tiap sekolah standar memiliki 24 rombongan. Sementara SDN 2 Palapa sudah melewati ambang batas standar. Saat ini SDN 2 Palapa pun masih dalam proses kajian oleh pemerintah kota. "Belum tuntas terkait rencana regrouping SDN 2 Palapa," kata dia. (ESYA/PRO2)