Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Selfie Berujung Maut di Tarahan Lampung Selatan, Studi Sebut Jalanan Tempat Mematikan Kedua
Lampungpro.co, 28-Oct-2019

Heflan Rekanza 1109

Share

Truk pengangkut makanan yang menabrak satu keluarga hingga tewas di Jalinsum Tarahan Lampung Selatan | Ist/Lampungpro.co

LAMPUNG SELATAN (Lampungpro.co): Satu keluarga yang baru saja menghadiri acara keluarga tewas ditabrak truk di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), Tarahan, Lampung Selatan, Minggu (27/10/2019). Jufebri yang mengendarai sepeda motor Yamaha N Max dengan nopol BE 2576 ABL bersama istrinya, Santiah (35) dan dua anaknya yakni Dini Pratiwi serta Dino Framdan (8), warga Desa Tanjung Iman, Kecamatan Kotabumi Selatan, Kabupaten Lampung Utara tewas di lokasi kejadia.

Saat melintas di Tanjakan Tarahan, Jalinsum KM 21, Desa Tarahan, Lampung Selatan, Juberi dan keluarganya berhenti di pinggir jalan. Mereka berencana selfie dengan latar belakang laut. Saat mereka berhenti, seorang warga yang bernama Asmawan mengingatkan Juberi dan keluarganya agar tidak berhenti di pinggir jalan lantaran berbahaya. Setelah itu, Asmawan langsung meninggalkan lokasi tersebut.

Setelah beberapa menit Asmawan mengingatkan Juberi, tidak disangka sebuah truk dengan nomor polisi BE 9037 NE melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Bakauheni ke Bandar Lampung. Saat melewati turunan tajam, sopir truk yakni Fiki Ariyanto tak bisa menguasai laju kendaran. Truk yang bermuatan bahan makanan tersebut menabrak Juberi dan keluarganya serta satu motor Honda Beat yang dikendarai Jaidin (38).

Truk tersebut kemudian terbalik hingga masuk ke jalur berlawanan. Jufebri dan keluarganya tewas sementara sopir dan kenek truk luka-luka. Korban terluka langsung dibawa ke Rumah Sakit Bob Bazzar untuk mendapatkan perawatn Sedangkan pengendara motor Honda Beat selamat.

Kasat Lantas Polres Lampung Selatan, AKP M Kasyfi membenarkan bahwa satu keluarga yang tewas tersebut sedang selfie di pinggir jalan turunan Tarahan. Tiga anggota keluarga tewas di lokasi dan satu anggota keluarga tewas saat perjalanan ke rumah sakit. "Pengendara motor Beat selamat dan tidak mengalami luka. Sedangkan pengendara motor N-MAX tiga orang meninggal di tempat dan satu meninggal dalam perjalanan ke Rumah Sakit Bob Bazzar Lampung Selatan," ujar Kasyfi.

Lokasi yang berkenaan dengan alat transportasi menjadi lokasi kedua yang paling mematikan. Kematian alibat selfie di area transportasi menyebabkan 51 jiwa melayang dengan 28 kejadian. Sementara lokasi pertama yang paling berbahaya dan mematikan untuk melakukan selfie adalah yang berkaitan dengan air. Menurut studi, setidaknya ada 70 kejadian selfie yang berujung maut karena sebab ini kurun waktu enam tahun terakhir. 

Secara berurutan, berdasarkan jumlah korban, penyebab selfie maut terbanyak adalah tenggelam, kecelakaan transportasi, jatuh dari ketinggian, kebakaran, sengatan listrik, senjata api, dan binatang. Studi yang sama turut mengungkapkan bahwa 85 persen korban yang meninggal akibat swafoto didominasi kaum muda dengan rentang usia 10-30 tahun.

Sementara sebanyak tiga perempat korban adalah laki-laki, meski studi lain menunjukan bahwa lebih banyak wanita yang gemar melakukan selfie. Berswafoto memang mudah. Namun, kebanyakan kasus diakibatkan kurangnya kewaspadaan orang-orang yang seringkali nekad mengambil gambar yang sempurna tanpa memperhitungkan risiko kehilangan nyawa.(**/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

17896


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved