PALEMBANG (Lampungpro.co): Sindikat penipuan jual beli beras online di media sosial Facebook terbongkar. Polisi mengungkapkan penipuan tersebut dikendalikan dari dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
Wakil Direstui Ditreskrimsus Polda Sumatera Selatan AKBP Putu Yudha Prawir mengungkapkan terdapat dua pelaku yang masih berstatus kakak ipar. Keduanya merupakan warga asal Kecamatan Telukbetung, Bandar Lampung.
Dua tersangka itu, adalah US (34) wanita dan kakak iparnya pria berinisial FR (46). Keduanya merupakan warga asal Kecamatan Telukbetung Bandar Lampung. Kemudian, tersangka OY (24) warga Bangun Rejo Lampung Tengah yang tengah menjalani proses hukuman di salah satu Lapas di Lampung, dalam kasus pencabulan anak.
Korban MF melakukan dua kali pembayaran, yakni Rp20 juta dan Rp65 juta kepada pelaku untuk pembelian 10 ton beras. Peran dari kedua tersangka yang dihadirkan, dimana OY (24) yang merupakan tunangan US (34) meminta dicarikan rekening dan rekening yang digunakan adalah milik dari FR (46) yang merupakan ipar dari US.
Merasa ditipu, korban pun melaporkan penipuan tersebut ke Polda Sumatera Selatan berbekal bukti transfer kepada pelaku dan juga nomor rekening BRI salah satu pelaku, pada Selasa (6/5/2023). Dari napi OY polisi menyita barang bukti berupa, satu unit ponsel merek Vivo Y16 beserta kartu provider yang digunakan, dan satu ponsel merek Oppo Y20 dan satu buah buku tabungan atas nama Rahayu.
Dari FR, polisi menyita barang bukti berupa satu unit ponsel milik merek Oppo Reno 4F beserta nomor provider. Kemudian, satu buku rekening atas nama FR dan print out rekening koran FR.
Di hadapan polisi US (34) tersangka wanita yang mengaku bertunangan dengan napi OY mengaku dari penipuan ini menerima Rp2,5 juta. Pengakuan FR sebagai penyedia buku rekening tersebut, mengaku menerima uang senilai Rp9 juta.
Sindikat penipuan online jual beli beras ini dikenakan melanggar Pasal 35 Jo Pasal 51 Ayat (1) UU RI No 19 Tahun 2016 Perubahan atas UU RI nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Ancaman pidana penjara paling lama 12 tahun dan atau denda paling banyak Rp12 miliar. (***)
Editor: Amiruddin Sormin
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1738
Lampung Selatan
14856
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia