#beritapolitiklampung #webberitadaerah #webberitanasional #portalberitalampung #portalberitawisatanasional #portalberitaasiangames #portalberitapendidikan #beritaolahragalampung #beritaolahraganasional #lampungproberitalampung #lampungprodotcom #webberitalampung #portalberitanasional #beritalampungterkini #beritakulinerlampung #beritawisatalampung #portalberitawisata

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto, telah dideklarasikan untuk maju kembali sebagai Calon Presiden (Capres) pada Pemilu 2019. Namun, Gerindra masih belum memutuskan calon pendampingnya yang akan menjadi Cawapres.

Pasalnya, keputusan itu harus dibicarakan atau dibahas terlebih dahulu dengan sejumlah partai koalisi.�Ketua DPP Bidang Advokasi dan Hukum Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan, bahwa keputusan untuk menentukan Cawapres pendamping Prabowo akan diserahkan kepada makanisme dari partai koalisi.

Jadi, partai�Gerindra�tidak bisa menentukan sendiri.�"Pada 11 April kita umumkan capres-cawapres. Jadi kita tunggu saja. Kita serahkan kepada mekanisme partai koalisi. Yang sudah pasti itu Ketua Umum kita�akan menjadi Capres. Sementara Cawapresnya masih belum ditentukan," kata Habiburokhman, di acara temu kader di Lampung, Jumat (6/5/2018) malam.

Menurutnya, alasan cawapres belum di putuskan, karena�Partai Gerindra masih menunggu masukan terkait sejumlah tokoh politik dari sejumlah partai politik yang ingin berkoalisi dengan partainya.�Gerindra harus mendengar aspirasi dan keinginan dari teman-teman koalisi partai politik. Namun, ia pun masih enggan membocorkan siapa yang paling kuat atau kemungkinan besar yang akan menjadi Cawapres Prabowo.

"Saya meminta untuk menunggu keputusannya nanti. Mungkin Anies. Kalau Anies kan bagus. Tapi, nama yang nantinya akan menjadi Cawapres tersebut sudah ada di kantongnya Pak Prabowo, dan sejumlah partai koalisi," ujar pria yang juga dewan pembina ACTA ini.

Diketahui, saat ini Partai�Gerindra terlihat akrab dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), serta beberapa parpol lain seperti PAN, PKB, Demokrat. Namun, baru PKS yang terlihat serius untuk mengusung capres dan cawapres pada pesta demokrasi lima tahunan ini. (REKANZA/PRO2)

�

�