BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Pasca-ditetapkannya Sudin sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung masa bakti 2015-2020, oleh ketua umum Megawati Soekarno Putri melalui SK dengan nomor: 15-B/KPTS-DPD/DPP/VIII/2017 tanggal 26 Agustus 2017, suhu diinternal PDIP sempat memanas.

Hal itu dibuktikan adanya  penolakan dari beberapa kader dan cabang dengan menggelar aksi unjuk rasa. Selain itu, ada beberapa kader yang maju mencalonkan diri sebagai ketua DPD PDIP Lampung tidak pernah hadir pada rapat rutin setiap minggu.

Namun, pemandangan berbeda pada rapat rutin yang keenam di kantor DPD PDIP setempat. Terlihat, Mukhlis Basri yang secara gamblang menolak keputusan DPP, melalui ketidakhadirannya pada rapat rutin selama lima kali berturut-turut, akhirnya melunak dan hadir di agenda rapat itu.

"Ketidak hadiran saya pada rapat secara lima kali berturut tidak ada kaitannya sama rekomendasi ketua DPD, jelas saya tidak ikut rapat sudah pamitan dengan teman-teman pengurus karena ada agenda yang tidak bisa diwakilkan," kata Mukhlis Basri, didampingi Ketua DPD PDIP Lampung Sudin, usai menggelar rapat rutin di Kantor DPD PDIP setempat, Jumat (22/9/2017).

Bupati Lampung Barat itu pun menjelaskan, diakhir masa jabatannya sebagai kepala daerah banyak tugas yang harus diselesaikan. Pada Jumat kemarin, lanjut Mukhlis, dia mengaku berada di Jakarta untuk menghadiri undangan Presiden Joko Widodo. Sementara, pada saat Idhuladha pihaknya mengadakan pemotongan hewan qurban di Lampung Barat.

"Jadi, nggak ada masalah. Saya ini adalah kader PDIP. Tapi, memang saya akui baru hari ini saya bisa masuk, belum tentu besok saya bisa hadir rapat. Karena, masa jabatan saya sebagi Bupati belum abis juga," kata dia.

Tapi, dirinya berjanji ketika masa jabatan kepala daerah sudah selesai, bisa dipastikan akan aktif dan rutin menghadiri agenda partai. "Kemarin saja, pada saat ketua Plh saya aktif kok. Itu karena agenda saya tidak padat. Saya tegaskan, saya ini adalah kader PDIP," tegas Mukhlis. (**/PRO2)