JAKARTA (Lampungpro.co): Tim Disaster Victims Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, masih kesulitan mengidentifikasi jenazah warga negara China yang ditemukan tewas usai hilang saat menyelam di sekitar Pulau Sangiang, Selat Sunda, Banten. Kesulitan itu terjadi karena sidik jari korban sudah hancur. Pihak RS Polri tidak bisa mengidentifikasi korban melalui sidik jari.
"Kesulitannya itu sidik jari hancur jadi kami tidak bisa mengidentifikasi lewat sidik jari. Karena ini kan diduga warga negara asing jadi data sidik jarinya juga tidak ada dalam data mambis," kata Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati Kombes Edy Purnomo, Jumat (15/11/2019) kemarin.
Edy menambahkan, pihaknya sudah menerima satu data antemortem (data korban sebelum meninggal dunia) berupa data gigi dari salah satu keluarga korban. Namun, data tersebut tidak cocok ketika dibandingkan dengan hasil pemeriksaan gigi korban yang dilakukan RS Polri. Saat ini Tim DVI RS Polri masih menunggu sampel DNA keluarga korban untuk dibandingkan dengan sampel DNA dari hasil pemeriksaan korban.
"Iya menunggu sampel DNA pembanding dari pihak keluarga. Sampelnya tidak bisa dikirim dari luar negeri ke sini, tapi profil DNA-nya bisa dikirim, nanti kami bandingkan dengan profil DNA hasil pemeriksaan di sini. Nanti kami lakukan matching," ujar Edy.
Sebelumnya, tiga warga China hilang di perairan sekitar Pulau Sangiang, Banten, pada 3 November ini. Mereka merupakan wisatawan yang tengah menyelam di pulau wisata tersebut. Berdasarkan informasi yang didapatkan pihak Basarnas, ketiganya menyelam di perairan Pulau Sangiang bagian timur menghadap Pantai Anyer.
Lokasi tersebut sebetulnya relatif aman dengan kedalaman laut sekitar 15 hingga 30 meter. Namun, saat mereka melakukan penyelaman, arus laut sedang kencang hingga menyeret ketiganya. Pihak Basarnas, bersama TIM SAR gabungan sudah mencari ketiga korban sejak Minggu malam lalu. Pencarian sebetulnya sudah selesai setelah berlangsung tujuh hari tetapi diperpanjang hingga 12 November. Satu jenazah yang diduga salah satu dari korban yang hilang di Pulau Sangiang tersebut ditemukan di Bengkunat, Lampung.
Jenazah ditemukan dengan peralatan menyelam lengkap namun tanpa tabung. Terkait hilangnya tiga warga China itu, pihak Wuling Motors Indonesia mengumumkan pernyataan resmi bahwa salah satu petingginya, yang Qin Xue Tao menjadi korban. "Beliau merupakan karyawan di Wuling Motors yang menduduki jabatan sebagai PO Manager," kata Brand Manager Wuling Motors Indonesia, Dian Asmahani.(**/PRO2)
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
17621
Lampung Selatan
6211
Bandar Lampung
3638
Lampung Tengah
3539
156
07-Apr-2025
1347
06-Apr-2025
632
06-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia