BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Legenda bulu tangkis nasional Susi Susanti dan PT Astra Intrnational Daihatsu (Tbk) optimistis bibit pebulutangkis asal Lampung bermunculan melalui turnamen bulu tangkis Daihatsu Astec Open 2017. Gelaran turnamen kedua di 2017 tersebut, diyakini menjadi jembatan bagi pebulutangkis asal Lampung berkiprah di nasional.
"Daihatsu bersama Astec merancang turnamen yang diakui PB PBSI sebagai induk olah raga bulu tangkis di Tanah Air. Ini bukan sekedar turnamen lokal, tapi nasional yang menjaring seluruh bibit dari jenjang umur. Beda dengan turnamen lain yang cuma untuk senior. Tapi Daihatsu Astec Open mempertandingan seluruh kategori usia. Dengan demikian dapat terdeteksi bibit-bibit muda berbakat dari daerah," kata Hendrayadi Lastiyoso, pada pers conference Daihatsu Astec Open 2017 di Bandar Lampung, Jumat (21/3/2017).
Turnamen ini berlangsung di GOR Sumpah Pemuda, Way Halim, Bandar Lampung, 24-28 April 2017, mempertandingkan kategori usia 11 tahun (U11), U13, U15, U17, dan veteran. Dua pebulutangkis nasional periah medali Olimpiadi Barcelona 1992 Susi Susanti dan Alan Budikusuma memberikan pelatihan singkat bagi seluruh pebulutangkis yang ikut turnamen. Panitia mencatat 442 atlet dari 55 klub dan enam provinsi bakal hadir di turnamen tersebut.
Turnamen bulutangkis hasil kolaborasi antara apparel bulutangkis Astec milik Alan Budikusuma dan Susy Susanti dan Daihatsu ini menjadi event yang ditunggu pemain di daerah. Pasalnya, turnamen bulu tangkis selalu berkiblat ke Jawa.
Menurut Susi Susanti yang juga Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PSBI itu, bibit muda daerah cukup banyak, namun selalu pindah ke Jawa agar bisa menembus level nasional sehingga masuk pelatnas. "Kami melihat di Lampung juga memiliki sentra pembinaan bulutangkis yang cukup baik. Oleh karena itu demi pemerataan kami memberikan kesempatan kepada Lampung," kata Susi Susanti.
Pada Daihatsu Astec Open 2017, panitia memberlakukan ketentuan baru yakni peserta di masing-masing seri hanya boleh bermain sesuai wilayah masing-masing. Pemain yang berdomisili di Sumatera hanya boleh bermain di seri Pekanbaru dan Bandar Lampung. "Ini agar pembinaan di daerah berjalan. Jadi tak perlu ke Jawa. Poin yang diraih di Lampung diakui secara nasional," kata Susi.
Demikian juga di wilayah lain. Hanya pada seri grand final di GOR Sumantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, pada 18-24 September 2017 tidak dibatasi asal daerah. "Jadi, para peserta turnamen seri yang digelar di luar Jakarta mendapatkan poin daerah. Sedangkan untuk putaran grand final di Jakarta mendapatkan poin nasional yang nilainya lebih besar. Setiap peserta mendapatkan poin yang diakumulasi di akhir tahun. Jika masuk peringkat delapan besar, berhak diundang mengikuti Master Junior 2017 yang digelar di Surabaya pada Desember 2017," kata Susi. (PRO1)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1296
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia