Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Tak Ada Wilayah Bebas Bencana, Pemprov Lampung Ajak Warga Akrab dengan Bencana Alam
Lampungpro.co, 05-Dec-2022

Amiruddin Sormin 3601

Share

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Lampung, Qudrotul Ikhwan saat pembukaan Forum PRB, di Bandar Lampung. LAMPUNGPRO.CO/AMIRUDDIN SORMIN

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Pemerintah Provinsi Lampung mengajak warga untuk akrab dengan bencana alam. Pasalnya, tak satu wilayah pun di Lampung yang bebas bencana alam. 

Hal itu disampaikan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Lampung, Qudrotul Ikhwan, saat membuka rapat koordinasi inisiasi pembentukan dan pengelolaan Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Provinsi Lampung, Hotel Horison Bandar Lampung, Senin (5/12/2022). Pada kesempatan itu, Qodratul Ikhwan menyampaikan dari 34 provinsi di Indonesia, Lampung menempati urutan ke-16 dengan risiko bencana tertinggi di Indonesia.

"Salah satu usaha mengakrabkan bencana itu adalah dengan menyusun kurikulum kebencanaan agar sedini mungkin diajarkan di sekolah," kata Qodratul Ikhwan yang hadir mewakili Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. 

Melihat kondisi Lampung yang masuk kategori tinggi kebencanaan, Qodratul Ikhwan berharap melalui inisiasi pembentukan dan pengelolaan Forum PRB, kategori kebencanaan Lampung dapat diturunkan ke risiko sedang. "Tentu ini membutuhkan dukungan semua pihak, agar Lampung tangguh dan berjaya," kata Qodratul Ikhwan.

Dengan akrab bencana,kata dia, masyarakat diajak selalu waspada dan siap menghadapi bencana. "Kita ditakdirkan hidup di daerah rawan bencana, Mau tidak mau harus akrab dengan bencana," kata dia.

Di sisi lain Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung Rudi Syawal Sugiarto mengatakan Forum PRB adalah lembaga independen yang dibentuk untuk mendorong dan memfasilitasi kerja sama antar berbagai pihak. Mulai dari pemerintah, lembaga/organisasi nonpemerintah, dunia usaha, akademik, dan media massa. 

' Ini lazim disebut kolaborasi pentahelix yang dipandang memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk menjalankan fungsi-fungsi advokasi, kemitraan, dan kerja sama strategis," kata Rudi Syawal.  (***)

​​​​​​Editor: Amiruddin Sormin 

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Langka dan Mahal, Distribusi Ngawur Ala Elpiji...

Kalau pupuk dan BBM distribusinya bisa tertutup, harusnya Elpiji...

267


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved