JAKARTA (Lampungpro.com): Markas Besar (Mabes) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyebut kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) menyasar Pulau Jawa sebagai daerah penguatan. Meski pada 2007 pemerintah resmi membubarkan JI, namun jaringan tersebut justru semakin berkembang.
Dalam masa bekunya, JI rupanya sibuk mempersiapkan strategi baru yakni tamkin atau penguasaan wilayah yang diperkuat. "Yang terakhir tetap Jawa, sedangkan pendukung perekonomian mereka ada di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan NTB," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Biro Penmas) Polri Brigadir Jenderal (Brigjen) Dedi Prasetyo.
Guna memperluas penguasaan wilayah, JI diketahui merekrut pendukung secara tertutup. Di mana, anggota yang lolos dari rekrutmen, dikirim ke luar negeri untuk mendapat pelatihan dan praktek perang langsung di Suriah dan Irak. Dalam perekrutan, mereka juga kerap mendekati tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Selain itu, JI memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan propaganda dan ajarannya. "Propaganda itu mereka sebarkan melalui media sosial dan media yang dibuat sendiri. Ini dalam rangka untuk membentuk opini terkait kelompoknya," ucap Dedi.
Pimpinan JI, Para Wijayanto bersama istri dan tiga anggotanya ditangkap Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri pada 28 Juni 2019 lalu. Berdasarkan pemeriksaan terhadap mereka, JI diketahui memiliki usaha perkebunan kelapa sawit sebagai modal membangun dan kegiatan kelompok tersebut.
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4132
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia