Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Tembak Mati Enam Teroris, Densus 88 juga Tahan Anggota DPRD Pasuruan
Lampungpro.co, 09-Apr-2017

Amiruddin Sormin 1122

Share

SURABAYA (Lampungpro.com): Detasemen Khusus 88 Antiteror menahan seorang pria yang ternyata anggota DPRD Kabupaten Pasuruan di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur,�Sabtu (8/4/2017). Menurut Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah PKS Jawa Timur, Irwan Setiawan, ketika dikonfirmasi Antara di Surabaya, Minggu (9/4/2017), mengakui anggota DPRD Kabupaten Pasuruan periode 2014-2019 nitu berasal dari PKS.

"Iya benar, yang bersangkutan adalah anggota DPRD Kabupaten Pasuruan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS)," ujar Irwan Setian. Pria tersebut berinisial MNU yang diamankan usai menumpang pesawat dari Kuala Lumpur di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda, Surabaya.

Usai ditahan, MNU langsung dibawa ke Markas Polda Jatim untuk dilakukan pemeriksaan dan belum diketahui secara pasti perihal dibawanya pria asal Bangil tersebut. Kapolres Pasuruan AKBP Aldian ketika dikonfirmasi melalui pesan di ponselnya juga membenarkan diamankannya anggota dewan tersebut dan dibawa ke Polda Jatim.

Kabid Humas Polda Jatim Frans Barung Mangera mengatakan polisi saat ini masih memeriksa orang yang dicurigai tersebut dan diamankan setelah melewati konter imigrasi serta pemeriksaan barang bea cukai bandara. Berdasarkan penelusuran di sejumlah laman, MNU terpilih menjadi wakil rakyat mewakili daerah pemilihan IV yang kesehariannya anggota Komisi IV dari fraksi gabungan (PPP-PKS-Hanura).

Sebelumnya, enam terduga teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) tewas dan satu tertangkap hidup tetapi mengalami gangguan jiwa dalam baku tembak dengan polisi di Tuban, Jawa Timur. Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin dalam keterangan kepada wartawan di Mapolres Tuban, Sabtu (8/4/2017) malam, mengungkapkan para terduga teroris itu melakukan aksi dengan menembak pos polisi lalu lintas di Jenu, Tuban untuk membalas dendam komandannya yang ditangkap Densus 88 di Lamongan. "Mereka melakukan amaliah (balas dendam)," kata Kapolda.

Ketika itu, tujuh terduga teroris itu dengan mengendarai mobil Terios warna putih nomor polisi H 9037 Bz dari arah barat kemudian berhenti di Pos Lantas Jenu. Anggota terduga teroris yang ada di depan kemudian melepaskan tembakan empat kali kepada dua petugas jaga, tetapi meleset. "Kemudian terduga teroris itu melaju dengan kendaraannya dengan kecepatan tinggi ke arah timur," kata Kapolda

Dua petugas di pos jaga selanjutnya melapor ke Polsek Jenu yang kemudian melakukan penghadangan. Menurut petugas Polsek Jenu Iptu Irawan, mobil yang berisi terduga teroris melaju dengan kecepatan tinggi, tetapi kemudian berbelok masuk ke SPBU dan berputar kembali ke arah barat. "Saya berusaha mengejar dengan kendaraan patroli. Mereka saya usahakan untuk menepi, tetapi kendaraannya dibenturkan ke kendaraan patroli hingga penyok sekaligus menodongkan senjata," ujarnya.

Dia mengaku kemudian mundur dan menyalip kendaraan terduga teroris, dan kemudian kendaraan terduga teroris berhenti di tepi jalan di Desa Beji, Kecamatan Jenu. Ketujuh pelaku kemudian keluar dan akhirnya dikejar puluhan polisi dibantu personel TNI hingga terjadi baku tembak enam terduga teroris tewas di ladang jagung di Desa Suwalan, Kecamatan Jenu. "Keenamnya sekarang dibawa ke RS di Surabaya, karena faslitasnya lebih lengkap," kata Kapolda.

Irjen Anas Yusuf menyatakan keenam terduga teroris anggota JAD itu tidak dilengkapi dengan identitas. Tetapi, satu terduga teroris yang berhasil ditangkap bernama Satria (19) asal Semarang, Jawa Tengah, kemungkinan mengalami gangguan jiwa. "Keluaganya menelepon ke polisi bahwa Satriatiga kali menjalani pengobatan di Rumah Sakit Jiwa Menur, Surabaya," ujar dia.

Dalam keterangan di Mapolres Tuban, Irjen Machfud Arifin yang didampingi Kapolres Tuban AKBP Fadli Samad, sekaligus menunjukkan sejumlah barang bukti milik terduga teroris, antara lain sejumlah pistol dengan 42 peluru, jaket, helm, juga berbagai buku terkait jihad, dan telepon seluler. (ANT/PRO1)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Arinal Djunaidi Manusia Penuh Keberuntungan, Akankah Menang...

Pasalnya, menurut catatan Nyonya Lee tak pernah dua kali...

22202


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved