JAKARTA (Lampungpro.com): Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menepis klaim kelompok teror Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang bertanggung jawab atas kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Kepada sejumlah media massa, Setyo Wasisto menyebutkan dalam di balik kerusuhan itu kelompok Jamaah Anshorut Daulah (JAD).

"Tidak ada kaitannya dengan ISIS. Saya nyatakan di sini tidak ada kaitannya dengan ISIS," kata Setyo Wasisto, ketika diwawancarai Kompas TV, Rabu (9/5/2018) malam. Konfirmasi serupa juga disampaikan Setyo Wasisto ketika wawancara live dengan Metro TV.

Menurut Wasisto, narapidana terorisme masih menyandera satu polisi. Jumlah mereka diprediksi 30-40 dan dalam proses negosiasi dengan Polri. Sebelumnya, melalui kantor berita ISIS Amaq News Agency yang diyatakan situs kelompok intelijen SITE di ent.siteintelgroup.com, ISIS bertanggungjawab atas kerusuhan tersebut.

Aksi ini merenggut nyawa lima polisi dan satu tahanan teroris. Setyo juga mengajak masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar di media sosial yang tidak jelas sumbernya.

Versi Mabes Polri menyebutkan, kronologi kerusuhan diawali perebutan senjata polisi oleh para pelaku. Saat itu, ada keluarga tahanan datang dan menitipkan makanan untuk salah satu tahanan. Sesuai standard operational procedure, petugas harus memeriksa barang masuk, termasuk makanan. Keributan lalu terjadi.

"Ada makanan yang dititipkan ke petugas dari keluarga. Kemudian dipikir tidak ada yang dititipi lalu ditarik. Kemudian yang merasa dititipi makanan ini atau pelaku teriak-teriak memprovokasi yang lain. Yang lain ramai-ramai membongkar teralis, akhirnya merebut senjata petugas," kata Setyo Wasisto. (PRO1)