#portalberitapendidikan #beritaolahragalampung #beritaolahraganasional #lampungproberitalampung #lampungprodotcom #beritapolitiklampung #webberitadaerah #webberitanasional #portalberitalampung #webberitalampung #portalberitanasional #beritalampungterkini #beritakulinerlampung #beritawisatalampung #portalberitawisata #portalberitawisatanasional #portalberitaasiangames

JAKARTA (Lampungpro.com): Tiga Srikandi Indonesia mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Tepat pada olimpiade ke-24 yang digelar di Seoul, Korea Selatan, dari 17 September 19882 Oktober 1988. Olimpiade Seoul tahun 1988 merupakan momen bersejarah bagi Indonesia, karena berhasil membawa pulang medali pertama walaupun hanya medali perak dari cabang panahan.

Sebelum Susi Susanti, podium utama dan dikalungkan medali di olimpiade, tiga Srikandi Indonesia Nurfitriyana S Lantang, Lilies Handayani, dan Kusuma Wardhani yang pertama kali memboyong medali pertama untuk Indonesia, di cabang olah raga panahan.

Sejarah terjadi di negeri gingseng, ketiga Srikadi Indonesia berhasil mengalahkan tim panahan Amerika Serikat. Selain itu, melahirkan legenda sembilan anak panah. Indonesia berhasil keluar sebagai juara ke 2, berhak atas medali perak.

Kabar keberhasilan tiga srikandi panahan Indonesia yang mengharumkan nama bangsa sampai ke tanah air dan mereka disambut bak seorang pahlawan. Selain mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, juga menjadi penyemangat yang mengilhami atlit lain. Berjuang lebih keras untuk bisa mendapatkan medali.

Kemenangan atlet Indonesia generasi awal, bisa dikatakan sebagai pecutan.  Kesadaran dan nasionalisme para atlit semakin kuat. Lewat jalur olahraga Indonesia mampu menggebrak, menimbulkan efek domino yang membuat Indonesia lebih dikenal dunia Internasional.

Hal ini terbukti, pada olimpiade berikutnya tahun 1992 di Athena Indonesia berhasil meraih medali emas lewat tangan Susi Susanti dan Alan Budikusuma, dan tradisi menyabet medali terus berlanjut pada setiap olimpiade berikutnya. (**/PRO2)