Ilustrasi anak tenggelam di tambak. DOK LAMPUNGPRO.CO

RAWAJITU TIMUR (Lampungpro.co): Musibah tragis menimpa keluarga petambak di Kampung Bumi Dipasena Agung, Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang, Minggu (15/6/2025). Seorang balita bernama Muhammad Nurrohman (3,5) meninggal dunia setelah tercebur dan tenggelam di kolam tambak udang tepat di depan rumahnya.

Peristiwa memilukan itu terjadi sekitar pukul 11.30 WIB di rumah orang tuanya, Blok 4 Jalur 56 Nomor 05. Korban merupakan anak pertama pasangan Sugeng Riyadi dan Suci. Saat kejadian, korban sedang berada di rumah bersama ibunya, sementara sang ayah pergi memancing.

Saksi mata, Rusdi Amin (55), mengatakan saat itu ibu korban sedang membersihkan rumah, sedangkan putranya bermain di teras. Meski teras rumah berpagar, diduga pagar tidak tertutup rapat atau berhasil dibuka oleh korban.

“Ibunya sempat mencari ke sekitar rumah, termasuk ke arah kandang kambing di samping, tapi tidak ketemu. Saat kembali ke depan, dia melihat anaknya sudah mengambang di kolam,” ujar Rusdi kepada Lampungpro.co, Minggu (15/6/2025).

Ibu korban langsung terjun ke kolam dan mengangkat anaknya ke teras rumah. Bersama saksi dan istrinya, mereka sempat memberikan pertolongan pertama. Namun saat dibawa ke klinik terdekat, nyawa korban tidak tertolong.

Jenazah kemudian dibawa ke kampung halaman orang tuanya di Kalirejo, Lampung Tengah, dan dimakamkan malam harinya sekitar pukul 21.00 WIB.

Kepala Kampung Bumi Dipasena Agung, Agustiono, membenarkan peristiwa duka tersebut. "Kami turut berduka cita atas kejadian ini. Semoga keluarga diberi ketabahan. Ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih waspada, khususnya dalam menjaga anak-anak di lingkungan tambak," ujar Agustiono.

Peristiwa ini mengguncang warga sekitar dan menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan ketat terhadap anak-anak, terutama di area berisiko seperti tambak udang yang berada dekat permukiman.

Lampungpro.co mengimbau kepada seluruh orang tua agar selalu meningkatkan kewaspadaan dalam mengawasi anak-anak, terutama di lingkungan rumah yang memiliki akses ke kolam, sungai, atau tambak. Upaya pencegahan seperti menutup pagar rapat, memberi pengaman tambahan, dan tidak meninggalkan anak bermain sendiri tanpa pengawasan langsung, sangat penting untuk mencegah kejadian serupa. (***)

Editor: Amiruddin Sormin, Laporan: Nafian Faiz