Mahathir Muhammad Saat Menutup Propti Teknokrat Tahun 2020 | Ist/Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Wakil Rektor I Universitas Teknokrat Indonesia Mahathir Muhammad mewakili Rektor M. Nasrullah Yusuf menutup kegiatan Program Orientasi Perguruan Tinggi (Propti) tahun akademik 2020/2021 bagi mahasiswa baru yang dilaksanakan selama tiga hari mulai Kamis-Sabtu (24-26/9/2020). Kegiatan Propti ini, dilakukan secara daring dengan pemateri dari sejumlah ahli. Mahathir mengucapkan selamat datang kepada mahasiswa baru di Universitas Teknokrat Indonesia kampusnya sang juara.

Dalam kesempatan ini, mahasiswa harus bersyukur berterimakasih kepada Tuhan yang Maha Esa, karena mahasiswa diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Syukur kepada semua pihak yang menyemangati dan membantu mahasiswa terutama kepada orang tua, karena telah bisa melanjutkan putra putrinya ke perguruan tinggi.

"Wujud syukur juga hendaknya diimplementasikan oleh dengan tekad. Dengan memulai lembaran baru belajar di perguruan tinggi Universitas Teknokrat Indonesia dan harus ditanamkan tekad dalam diri masing-masing kuliah harus selesai tepat waktu," kata Mahathir Muhammad, Sabtu (26/9/2020).

Dengan momentum kuliah, hendaknya mahasiswa memulai lembaran baru. Jika selama ini di bangku sekolah belum bisa berprestasi, maka saat kuliah di Universitas Teknokrat Indonesia bisa menebus kekurangan itu dengan prestasi. Menjadi mahasiswa yang berkarakter dan berhati mulia, karena harapan semua orang tua.

"Untuk menjadi mahasiswa yang berprestasi berkarakter dan berhati mulia tidaklah mudah. Karena perlu proses dan kesabaran. Karena sekarang sudah menjadi mahasiswa, maka harus bisa mengatur diri sendiri, melihat kekurangan, kelemahan, berusaha menjadi yang terbaik, berprestasi, dan berkarakter," ujar dia.

Sebagai mahasiswa yang kuliah di kampus sang juara harus mempunyai karakter pantang menyerah. Mahathir menilai, semua punya kelemahan baik saat proses kuliah dan kendala lainnya. Namun kendala-kendala tersebut, harus dievaluasi dan dicari solusinya sehingga menyelesaikan masalah yang dihadapi. Proses pendidikan adalah sepanjang hayat. Diera internet saat ini, begitu luas sumber ilmu yang bisa dicari, belajar dari berbagai sumber, lalu mendiskusikan dengan teman dan dosen.

Mahasiswa harus berani mengambil keputusan untuk kebaikan. Bila ada kesalahan hendaknya segera berubah, bila apa yang dikerjakan kurang baik, maka harus dilakukan evaluasi untuk berubah menuju kebaikan. Mahathir menasihati mahasiswa agar jangan buru-buru untuk menjadi orang pintar dan lainnya. Saat ini yang dibutuhkan adalah, mental yang tak boleh menyerah, dan fokus untuk berjuang menuju karakter yang baik dan mulia. (PRO3)