Pemateri Amiruddin Sormin (tengah) bersama peserta pelatihan di FISIP, Universitas Bandar Lampung, Selasa (30/5/2017). LAMPUNGPRO.COM

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Universitas Bandar Lampung (UBL) melalui Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) bersiap sebagai pusat pengembangan insan jurnalistik profesional, di Lampung. Hal itu dengan terlaksana pelatihan jurnalistik berbasis kompetensi angkatan pertama. Pelatihan dibimbing wartawan utama Lampung, Amiruddin Sormin, di Aula Fisip Lantai 6, Gedung B, Kampus A Drs. H. RM. Barusman UBL, Selasa (30/5/2017).

Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UBL Noning Verawati, mewakili Kaprodi Prof. Khomsahrial Romli, mengatakan pelatihan ini mendukung perubahan kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Contextual Learning yang diterapkan UBL. "Mahasiswa dan lulusan dibekali sertifikat jurnalistik sebagai surat keterangan pengantar ijazah, kata dia.

Pemateri Amiruddin Sormin mengatakan pelatihan dibutuhkan agar lulusan Jurusan Jurnalistik memiliki bekal penulisan yang dapat diaplikasikan ke berbagai bidang pekerjaan seperti reporter, humas, hingga pengelola website. "UBL satu-satunya perguruan tinggi di Lampung yang punya Jurusan Jurnalistik. Oleh karena itu, saya berharap UBL menjadi pelopor standar kompetensi jurnalistik dari sisi tata cara reportase, penulisan, dan pemahaman kode etik jurnalistik," kata Amiruddin Sormin.

Dia berharap UBL menjadi perguruan tinggi pertama di Lampung bahaknSumatera yang mencanangkan kompetensi jurnalistik bagi lulusannya sesuai ketentuan Dewan Pers. Dengan pelatihan jurnalistik ini, UBL dapat menambah kompetensi mahasiswa dan lulusan. Mereka akan mengikuti proses magang di media massa. Jadi, setelah lulus tak hanya berbekal ijazah tapi memiliki sertifikat kompetensi, kata dia.

Sertifikat kompetensi ini dapat menunjang lulusan untuk terjun ke berbagai profesi. Aplikasi jurnalistik ini sangat luas dan beragam, dengan bekal ini peserta diharapkan dapat menghadapi berbagai persaingan kompetensi. Mereka juga mendapatkan penyetaraan standar kualifikasi profesi yang tengah dibenahi pemerintah, kata dia. (*/PRO2)